Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Seks Marak di Taman Kota, Wakil Wali Kota Balikpapan Gemas

Kompas.com - 12/06/2014, 21:16 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Taman Bekapai di jantung kota Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan, Kalimantan Timur, kerap menjadi tempat transaksi seks liar. Wakil Walikota Balikpapan, Heru Bambang, mengungkapkan pemerintah akan membersihkan praktik transaksi seks liar dari taman ini.

Heru menduga kegiatan melibatkan kaum homoseksual maupun pekerja seks liar pada tiap malam hingga subuh.

"Di taman ini bisa ditemui 'orang-orang gagah dan ganteng' (waria)," kata Heru di kantornya, Kamis (12/6/2014).

Transaksi liar di Taman Bekapai sejatinya sudah berlangsung cukup lama. Untuk memulai penataan, pemerintah memulai dengan merapikan taman, memangkas dahan hingga memotong habis beberapa pohon besar yang dirasa membuat suasana jadi remang-remang.

"Kita buat (taman) lebih terang. Saya amati, tidak ada taman lain yang rimbun dan gelap. Harapan kita taman-taman yang ada bisa digunakan sebagaimana mestinya," kata Heru.

Taman Bekapai adalah salah satu ruang publik yang diminati keluarga-keluarga di Balikpapan. Taman ini dibangun beberapa perusahaan minyak dan gas yang berkantor di Balikpapan pada 1998.

Luasnya tak lebih dari lapangan sepak bola, dipercantik kolam dengan air mancur, jalur pijat refleksi, tempat duduk, dan parkir luas. Taman ini berada di tengah kota, dikeliling perkantoran pemerintah, bersebelahan dengan kantor polisi, hotel berbintang, bahkan pusat belanja.

Taman sengaja dibangun begitu rimbun dengan setidaknya 75 jenis tumbuhan ada di sana, seperti tumbuhan peneduh glodokan, trembesi, beringin, akasia, beberapa jenis pinang, dan tumbuhan beruas.

"Pohon sawit tumbuh disitu. Seharusnya tidak cocok sawit. Pohon seperti ini akan saya ganti," kata Heru.

Suasana taman terasa rimbun dan sangat sejuk. Bahkan pada siang terik, taman ini jadi pilihan berteduh yang nyaman. Namun sayang, pada malam hari kerap aktivitas taman berubah saat dipenuhi beberapa kelompok orang. Pemerintah semula menyerahkan pengawasan taman pada kelurahan, Babinkamtibmas, dan Polmas.

Sejalan dengan waktu, taman kian ramai. Gabungan pengawas pun kewalahan. Khususnya, mereka kesulitan menghadapi praktik seks tersebut.

"Kemudian semakin banyaknya masalah, termasuk transaksi seks, tekanan kami pada kelurahan memiliki dampak anggota kami ada yang mengundurkan diri. Sekarang tugasnya hanya melapor saja, tidak berani menegur," kata Heru.

Pemkot berkomitmen praktik ini tidak berlanjut. Bulan Ramadhan yang berlangsung sebentar lagi menjadi momen. Heru pun memerintahkan untuk melakukan pembersihan, diawali pemangkasan pohon-pohon di Bekapai.

"Jelang Ramadhan tempat-tempat ini akan ramai, termasuk jalanan sekitar Bekapai. Kita sambut Ramadhan. Bersihkan bencong-bencong di manapun. Taman-taman diterangi. Kita akan gerakkan Satpol PP. Ini jadi tugas utama saya. Semoga taman-taman kita bisa digunakan sebagaimana mestinya," kata Heru.

Bicara tentang ruang publik di Balikpapan, kota ini memiliki beberapa taman yang jadi ruang publik paling diminati warga. Sebutlah Taman Ruhui Rahayu, taman Monumen Perjuangan, dan taman Adipura. Semua taman itu dilengkapi ruang untuk bermain bersama keluarga. Sayangnya, taman-taman ini pun tidak lepas dari persoalan sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com