Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktivasi "Jalur Gula Oei Tiong Ham" Butuh Dana Rp 50 Miliar

Kompas.com - 12/06/2014, 10:59 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Reaktivasi jalur gula Oei Tiong Ham di Jambu, Kabupaten Semarang diperkirakan memakan biaya Rp 30-50 miliar. Jalur sepanjang dua kilometer yang menghubungkan Bedono-Tempuran diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan dan tingginya angka kecelakaan di jalur maut sepanjang jalur reguler Jambu.

Kepala DPU Kabupaten Semarang, Totit Oktoriyanto mengatakan status jalan Bedono-Tempuran nantinya tetap menjadi jalan nasional bila diaktifkan kembali. Sehingga, untuk merealisasikan penanganannya tidak bisa seluruhnya dilakukan oleh Pemkab Semarang.

Selain itu, rencana ini juga tidak bisa dimasukkan dalam proyek jangka pendek, melainkan jangka menengah. ‘’Ini nanti tetap jadi jalan nasional, bukan jalan kabupaten. Kalau pun membantu pemkab hanya sebatas pembebasan lahan seperti jalan lingkar Ambarawa,’’ kata Totit, Kamis (12/6/2014).

Totit menjelaskan, untuk mengaktifkan kembali jalan lama Bedono-Jambu diperlukan kajian lebih mendalam karena menyangkut beban kendaraan. Terlebih kendaraan dari Magelang, cenderung lebih berat, karena mengangkut pasir.

‘’Wacana itu sudah cukup lama, kita akan tindaklanjuti dengan kajian dan studi yang lebih detail. Sebelum perubahan APBD 2014 kita upayakan ada potret existing sehingga ada data awal yang bisa diinformasikan dulu,’’ kata dia.

Menurut Totit, bila jalan Bedono-Tempuran dipaksanakan menjadi jalan alternatif tidak cukup layak. Namun masih memungkinkan bila khusus untuk kendaraan kecil saja. Pengaktifan jalan lama tersebut juga tidak visibel bila menjadi jalan kabupaten, karena Pemkab Semarang harus mengalokasikan anggaran relatif besar.

‘’Mungkin di situ (Bedono-Tempuran) tidak cukup Rp 25 miliar, perkiraan butuh anggaran Rp 30-Rp 50 miliar. Lebih optimal jalan yang sudah ada sekarang ditingkatkan dan dilebarkan,’’ kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com