"Nanti biayanya akan diambilkan dari Badan Layanan Usaha Daerah RSUD Blambangan, sehingga keluarga tidak harus mengeluarkan biaya perawatan," kata Bupati Anas, Selasa (10/5/2014).
Dia berharap keluarga lebih fokus pada pemulihan kesehatan Sihatul. "Saya berharap nanti ada respons yang lebih baik pada Sihatul. Yang penting kalau masalah dana jangan khawatir," tambahnya.
Tidak hanya menjamin biaya perawatan Sihatul selama dirawat di RSUD Blambangan, Pemerintah Banyuwangi juga akan menjamin pendidikan untuk anak tunggal Sihatul Alfiyah melalui program Banyuwangi cerdas hingga jenjang perguruan tinggi.
"Nanti akan kami jamin untuk anak Sihatul. Walaupun kondisi ibunya sakit jangan sampai pendidikan anaknya terbengkalai," ujarnya.
Sihatul Alfiyah, TKI asal Desa Plampangrejo Kecamatan Cluring berangkat ke Taiwan dan bekerja di peternakan sapi perah di Tainan City. Ia harus mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri mulai pukul 03.00 hingga pukul 22.00 waktu setempat.
Sihatul sempat dirawat di Chi Mei Medical Center di Liouying Taiwan lalu dipindahkan ke Panti Jompo di Min An Road Distrik Baihe Kota Tainan. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan sempat ditemukan luka benturan di bagian kepala Sihatul, akibat benda tumpul.
Menurut dokter spesialis anastesi RUD Blambangan I Nyoman Kartia, Sihatul Alfiyah tidak akan bisa normal seperti semula dan terancam cacat seumur hidup. Sebab dia masuk katagori mati sosial, yakni tidak bisa berinteraksi secara sosial dengan orang lain termasuk dengan keluaragnya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.