Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Mengaku Pernah Bongkar Pengurus Nakal di Koperasi TNI

Kompas.com - 05/06/2014, 20:23 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
-- Calon Presiden RI 2014, Prabowo Subianto menyatakan, banyak koperasi di Indonesia pengurusnya "nakal-nakal" dan melakukan penyimpangan. Bahkan dia mengaku dulu pernah membongkar kenakalan pengurus koperasi lingkungan TNI.

"Kita harus jujur dan harus mengakui bahwa koperasi-koperasi kita banyak yang tidak jujur dan nakal-nakal," katanya dalam pidatonya di hadapan ribuan peserta acara Temu Mitra Regional LPDB - KUMKM Tahun 2014 di Hotel Panghegar di Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/6/2014).

Prabowo sendiri mengaku pernah mengalami atau melihat kejadian kenakalan koperasi di lingkungan TNI.

"Saya, begini-begini terlibat dalam gerakan koperasi. Saya tercatat sebagai pembina koperasi sampai hari ini. Saya punya cerita waktu zaman dulu, waktu saya menjadi komandan suatu pasukan...saya melihat kalau setiap ganti ketua koperasi, ketuanya itu mobilnya semakin tambah baru, saya curiga," katanya.

Lantas Prabowo menanyakan perkembangan koperasi ke ketua koperasi di lingkungan TNI. "Dia (ketua koperasi) menyerahkan map sambil gemetaran, saya curiga, lho kok kenapa kamu ini gemetaran? Saya curiga, berarti koperasi ini ada apa-apanya," kata Prabowo waktu itu.

"Saya langsung perintahkan perwira Intel untuk memeriksa koperasi tersebut. Wah, ternyata benar ada apa-apanya dengan koperasi tersebut. Tapi itu dulu, mudah-mudahan sekarang tidak," tegasnya.

Dianggap hina

Soal nasib koperasi, Prabowo menyayangkan, koperasi seolah-olah dipandang suatu kegiatan yang tidak cocok untuk suatu negara modern. Di beberapa negara, bahkan memandang bahwa koperasi itu rendah, karena koperasi dituduh menjadi sosialistis. Menurutnya, untuk negara-negara tertentu, kata-kata sosialistis itu dianggap tidak baik.

"Koperasi dianggap seolah-olah hina, padahal dalam Pancasila di situ terkandung kewajiban tanggung jawab sosial bagi pemerintah republik Indonesia," kata Prabowo

Menurutnya, koperasi yang dianggap rendah solah-seolah tidak mau memperkuat peranan koperasi dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

"Bahkan selalu ada usaha yang mengejek-ngejek koperasi. KUD dibilang gagal. Bahkan KUD diberi singkatan 'Ketua Untung Duluan'," katanya.

Menurutnya, meski banyak koperasi yang nakal, itu bukan berarti pergerakan koperasi harus berhenti dan selalu dianggap rendah dan dilemahkan.

"Tidak berarti, pergerakan koperasi harus kita dilemahkan, justru koperasi merupakan salah satu penyokong untuk meningkatkan dan mengembangkan perekonomian kita," katanya.

"Saya bersama tim saya mendorong dan mendukung koperasi, usaha kecil menengah. Mari kita dorong, mari kita buktikan kalau koperasi kita itu tidak gagal," tegasnya.

Salahsatu bukti, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) ini, kata Prabowo, merupakan bukti kesuksesan koperasi di Indonesia yang merupakan warisan dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"LPDB ini merupakan suksestori koperasi Indonesia. Ini adalah salah satu prestasi SBY yang sebelumnya memimpin," tandas Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com