Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Banyuwangi Tanam Rumah Terumbu Karang di Selat Bali

Kompas.com - 03/06/2014, 16:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Fitria Agustina Suhada (17), siswa kelas 11 IPA SMA Ibrahimy sibuk merangkai tali senar pada pipa paralon di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (3/06/2014). Pipa tersebut nantinya untuk menyimpan terumbu karang.

"Ini nanti buat naruh terumbu karang, terus kalau sudah selesai nanti ditenggelamkan ke Selat Bali," ungkap gadis berkacamata itu kepada Kompas.com, Selasa.

Fitria mengaku praktik membuat rumah terumbu karang merupakan bagian dari mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolahanya.

"Saya dan teman-teman praktik membuat rumah terumbu karang untuk rumah ikan. Biasanya kan hanya dapat teorinya di kelas. Buatnya mudah kok hanya paralon, senar sama semen yang dicetak bulat-bulat seperti donat. Nanti di atasnya baru ditali dengan terumbu karang yang kecil. Kalau sudah berhasil, nanti terumbu karang ini bisa di jadikan rumah ikan. Jadi nelayannya nggak usah jauh-jauh cari ikan," tuturnya.

Untuk membuat rumah terumbu karang, siswa tersebut di dampingi oleh nelayan di Pantai Bangsring yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudra Bakti.

"Kami menyebutnya Marine Education. Mengajarkan kepada anak-anak jika komponen di laut dan pesisir saling berkaitan. Jika ada kerusakan pada salah satu komponen di pesisir dan lautan, maka secara otomatis akan mengganggu ekosistem," jelas Ikhwan Arief, ketua kelompok nelayan ikan hias Samudra Bakti kepada Kompas.com.

Dia mencontohkan, penggunaan potas atau bom saat menangkap ikan, bisa merusak terumbu karang yang berada di pantai Kabupaten Banyuwangi.

"Jika terumbu karang rusak, maka akan mengakibatkan kerusakan seperti abrasi atau erosi yang akan dikuti dengan sedimentasi di tempat lain. Selain itu, terumbu karang ini merupakan sumber makanan dan juga digunakan untuk tempat tinggal ikan. Karena itu, kami mengajarkan anak-anak untuk mencintai laut. Kebetulan juga Wongsorejo ini dekat sekali dengan pantai," jelasnya.

Ikhwan Arief mengaku tidak memungut biaya pada setiap siswa yang mengikuti "Marine Education". "Semuanya gratis. Kalau ditanya biayanya dari mana? Kami para nelayan dan relawan iuran 15 ribu rupiah. Uang itulah yang kami kelola untuk kegiatan ini," jelasnya.

Ia mengaku awalnya hanya ada 5 nelayan dan relawan yang bergabung, namun sekarang jumlahnya sudah mencapai 200 orang.

"Semakin hari semakin banyak yang bergabung bersama kami. Bukan hanya memberikan pelatihan kepada anak-anak, mereka para nelayan juga tidak lagi menggunakan potas atau bom untuk menangkap ikan," tambahnya.

Saat ini, sudah ada ratusan rumah ikan yang ditenggelamkan di perairan Pantai Bangsring Kecamatan Wongsorejo yang berada di selat Bali tersebut. Rumah ikan itu terdiri dari partisi berongga dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat. Rumah ini mempunyai ruang layaknya gedung apartemen ikan sebagai tempat perlindungan asuhan, tempat telur serta pembesaran anak ikan.

Ia juga menjelaskan, apartemen ikan ini berfungsi untuk melindungi beberapa jenis ikan dan juga bayi ikan. Bisa juga menjadi alternatif tempat tinggal ikan yang berada di Selat Bali, terutama di sekitar wilayah Pantai Bangsring.

"Seperti karang berjenis Acropora yang ditempati oleh beberapa jenis ikan karang. Seperti cita-cita kami untuk mewujudkan Selat Bali menjadi surga bagi ikan, sehingga para nelayan bisa mencari ikan yang layak jual di sekitar sini saja," katanya.

Menurutnya, ikan yang ditangkap dengan cara ini 100 persen layak jual. Sedangkan jika menggunakan bom dan potas, paling yang dijual hanya 50 persen karena sisanya rusak dan tidak layak jual.

Saat ini, zona pelestarian terumbu karang di wilayah Pantai Bangsring sudah mencapai 5 hektar dengan terumbu karang sebanyak 80 persen. "Semoga zonanya semakin luas sehingga lingkungan laut Banyuwangi tetap terjaga," harap Ikhwan Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com