"Dari hati paling dalam, saya akan membela mati-matian pekerja media. Termasuk memberikan keamanan ketika menjalankan tugasnya," tegas Kepala Polda DIY Brigjen Pol Haka Astana saat ditemui di Mapolda DIY, Jumat (30/5/2014).
Haka menuturkan, berdasarkan keterangan dari para saksi di lapangan, selain melakukan perusakan dan penganiayaan, beberapa pelaku juga sempat memukul serta merampas handycam milik salah satu wartawan.
Terkait hal tersebut, pihaknya memastikan akan melakukan penyelidikan dan mencari pelaku-pelakunya. "Fakta hukum akan kita kejar. Jika beberapa orang terbukti telah memukul dan merampas maka hukum harus ditegakkan, kamera milik wartawan akan kita cari," tandasnya.
Kepolisian selalu berkomitmen memberikan keamanan kepada setiap warga masyarakat, tetapi perlu pula ada koordinasi yang baik. Salah satunya, masyarakat perlu memberikan informasi terkait kegiatan yang dilakukan di kampungnya. Dengan informasi tersebut pihak kepolisian dapat melakukan pengawasan.
"Mbok kami diberikan informasi kalau ada kegiatan di kampung, biar bisa melakukan langkah-langkah antisipasi," ujarnya.
Selama ini, Polda DIY selalu mengutamakan proses pencegahan awal salah satunya dengan melakukan pendekatan-pendekatan ke warga masyarakat. Namun jika sudah terjadi, maka akan dilakukan penegakan hukum.
"Kita akan kembali berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan beberapa tokoh masyarakat. Agar peristiwa serupa dapat diantisipasi sehingga tidak terulang kembali," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (29/5/2014) malam, wartawan Kompas TV wilayah DIY Michael Ariawan menjadi korban pemukulan sekelompok orang yang melakukan penyerangan di rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus. Selain dipukul, handycam miliknya dirampas oleh para pelaku penyerangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.