Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Depresi Terbelit Masalah Hukum, WNA Ditemukan Tewas Membusuk

Kompas.com - 24/05/2014, 08:47 WIB

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing asal Belanda, Ronald Sierveld (50), ditemukan tewas gantung diri. Ronald diduga gantung diri karena mengalami depresi akibat permasalahan hukum yang tengah menjeratnya.

"Saat ditemukan warga, mayat korban sudah membusuk," ujar Kapolresta Manado, Kombes Sunarto, Sabtu (24/5/2014).

Mayat Ronald pertama kali ditemukan oleh Stenly (36) di kediaman korban di Perum Lestari Indah, Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Minahasa pada Jumat (23/5/2014) sore.

Beberapa hari sebelumnya, warga setempat curiga dengan adanya bau busuk. Awalnya, warga mengira bau itu bersumber dari bangkai binatang yang mati.

Namun, karena bau itu semakin menyengat, Stenly lalu mencoba mencari tahu asal bau tersebut. Setelah ditelusuri ternyata bau itu berasal dari rumah Ronald yang selama dua tahun ini ditinggalinya.

Stenly kemudian mencoba mendorong pintu rumah Ronald dengan menggunakan sebilah bambu. Saat pintu terbuka, Stenly terkejut karena melihat kaki Ronald yang sudah membusuk, sementara sebagian badannya berada di dalam kamar. Tubuh Ronald juga sudah mulai berbelatung dalam posisi tengkurap.

Di bagian lehernya terlilit tali plastik berwarna hitam. Diduga kuat korban tewas dengan cara gantung diri dan tali yang digunakannya putus karena badan korban yang besar.

Polisi menduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena ada permasalahan terkait dirinya yang sedang diperiksa Polda Sulut dan Polres Bitung.

"Hal itu diperkuat dengan ditemukan surat panggilan untuk klarifikasi dari Polda Sulut pada Rabu 28 Mei nanti," ujar Sunarto.

Dari informasi yang dihimpun, Ronald yang tinggal sendiri ini memang sedang tersandung kasus penipuan dan penggelapan di Pulau Bangka. Saat ini polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com