Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Pelacuran Ditutup, PSK Jajakan Diri via Media Sosial

Kompas.com - 22/05/2014, 15:07 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Pasca-penutupan tempat lokalisasi di Kabupaten Banyuwangi, praktik prostitusi secara terselubung semakin marak dengan munculnya beberapa hotspot baru. Para bekas pekerja seks komersial itu pun mulai menjajakan diri melalu jejaring sosial, yang sulit dipantau.

"Pemetaan kami lakukan untuk mendeteksi munculnya hotspot, dan terhitung ada sedikitnya 11 hotspot yang muncul yang diindikasikan imbas dari ditutupnya tempat lokalisasi di Banyuwangi. Namun, jumlah tersebut masih belum kami kumulatifkan," ujar Tunggul Haryanto, Manager Program LSM Kelompok Bina Sehat, Kamis (22/5/2014).

Tunggul menjelaskan, titik-titik baru yang sering digunakan untuk melakukan transaksi seksual antara lain hotel, tempat hiburan malam, rumah kos, dan permukiman warga. "Prostitusi terselubung kini banyak dilakukan oleh sebagian wanita pekerja seksual yang dulunya pernah menghuni tempat lokalisasi yang telah ditutup," kata dia.

Tunggul menjelaskan, walaupun hotspot yang muncul masih belasan, hal tersebut perlu menjadi kajian.

"Hal ini membuat lembaga kami yang konsentrasi pada isu HIV tidak bisa men-judge apakah ia wanita pekerja sosial atau bukan. Jika di tempat lokalisasi sudah jelas, kita bisa memantau bagaimana kesehatan reproduksi mereka. Apalagi model transaksi mereka banyak menggunakan media sosial yang akan sulit untuk dipantau," tambahnya.

Tunggul memperkirakan, jumlah hotspot tersebut akan terus bertambah jika pemerintah tidak memberikan solusi yang terbaik. Ia juga menilai, pelatihan kewirausahaan pascapenutupan tempat lokalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak efektif.

"Setelah pelatihan, tidak ada tindak lanjutnya. Bisa jadi mereka akan kembali lagi ke dunia mereka," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Banyuwangi telah menutup 10 kompleks pelacuran sejak 2013 lalu. Kompleks lokalisasi prostitusi terbesar di Banyuwangi serta nomor dua terbesar setelah Dolly di Surabaya, yakni di Padang Ulan, Kecamatan Singonjuruh, sudah ditutup secara resmi pada 30 April 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com