Kepala Sekolah SDN 75 Kusmabuti mengatakan ada 119 peserta UAS di sekolahnya. Namun hanya Rizki yang memegang nomor ujian 01-075-119-2 yang menjalani UAS di rumah.
"Dalam mengikuti ujian di rumah, Rizki diawasi oleh pengawas silang dari sekolah lain, waktu diberikan kepada Riziki untuk mengerjakan soal selama 90 menit, dan hal ini telah mendapatkan izin dari polisi," kata Kusmabuti, Selasa (20/5/2014).
Ibu kandung Rizki, Nurhasanah menyampaikan, anaknya menderita kanker tulang sejak kelas V di bagian paha.
Selain itu, kata dia, di bagian paha tersebut terdapat 24 bekas jahitan operasi yang terletak di bagian samping paha kanan 11 jahitan, dan bagian atas paha 13 jahitan.
"Anak saya sama sekali tidak bisa bergerak, makanya kami meminta pertimbangan agar bisa ujian di rumah," ungkap Nurhasanah.
Nurhasanah menceritakan, kanker tulang yang dialami anaknya bermula demam tinggi dan pembengkakan pada paha sebelah kanan.
Melihat kondisi tersebut, dia membawa Rizki untuk berobat di RSUD M Yunus Kota Bengkulu. Hasilnya, Rizki mengalami kanker tulang dan mesti dioperasi.
”Sudah dua kali Rizki dioperasi, pertama operasi kanker tulang dan kedua operasi pemotong tulang paha. Saat itu rambut Rizki rontok semua,” ungkap Nurhasanah.
Meskipun telah menjalani dua kali operasi, kata Nurhasanah, anaknya mesti dioperasi ke tiga untuk memasang kawat di bagian tulang yang telah dipotong. Namun, untuk operasi ketiga tersebut, keluarganya tidak memiliki uang yang cukup.
Bahkan, dalam operasi ketiga tersebut Nurhasanah mesti menjual rumahnya agar anaknya bisa dioperasi. Sebab, suaminya Endang Sumantri (47) hanya berprofesi sebagai sopir mobil diesel ekspedisi yang hanya berpenghasilan pas-pasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.