Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Anggap Kematian Caleg PKB di TTU Tak Wajar

Kompas.com - 12/05/2014, 21:09 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kematian Marsel Sunhaki (56), calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur pada pada Minggu (11/5/2014) kemarin, diduga tak wajar. Dugaan itu disampaikan keluarga almarhum, Senin (12/5/2014).

Pihak Keluarga menuding dokter di Rumah Sakit Mgr Gabriel Manek, Atambua, Kabupaten Belu yang menangani Marsel saat operasi usus (hernia) dianggap paling bertanggung jawab atas kematian caleg peraih suara terbanyak dari PKB di daerah pemilihan TTU II itu. 

Adik kandung Samuel kepada Kompas.com, Senin (12/5/2014) malam mengatakan, keluarga besarnya belum mau menerima kematian Marsel. Maka, setelah pemakaman almarhum selesai, mereka akan meminta penjelasan sekaligus klarifikasi dari rumah sakit.

“Sampai hari ini kami belum mau menerima kematian kakak. Masah sih kakak baru beberapa jam masuk rumah sakit langsung disuruh bersiap untuk dioperasi esoknya. Sementara itu riwayat penyakit lainnya yang selama ini diderita kakak seperti penyakit lambung, jantung dan hipertensi, dokter harus bisa menganalisanya dengan baik,” tegas Samuel.

Menurut Samuel, keluarga sudah memercayai dokter di Rumah Sakit Mgr Gabriel Manek untuk memberikan pelayanan dan kesehatan yang prima untuk Marsel. Namun, pelayanan itu tidak seperti yang diharapkan bagi keluarga Marsel.

Dokter, menurutnya, tidak bisa menganalisa dengan baik tentang keadaan penyakit yang diderita Marsel.

Terkait dengan tudingan itu, Direktur Rumah Sakit Mgr Gabriel Manek, Dr Hendrik Besin mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan medis sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.

“Pasien tersebut (Marsel) masuk dengan sakit jantung (Old Myocard Infark) dan Hernia, karena itu waktu operasi tidak dengan bius umum, melainkan dengan bius spinal. Setelah selesai operasi sekitar pukul 12.00 Wita, tidak ada masalah sehingga kemudian pasien dibawa ke bangsal bedah. Sekitar pukul 15 25. Wita pasien mengeluh nyeri dada, kemudian langsung ngorok (kemungkinan serangan jantung), akhirnya pukul 17.00 meninggal setelah dilakukan penanganan dan pertolongan oleh dokter jaga UGD,” jelas Hendrik.

Hendrik pun menyatakan siap untuk memberi penjelasan kepada pihak keluarga bilamana nanti diminta klarifikasi soal kematian Marsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com