Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Baru di Mendut Akan Diteliti Setelah Waisak

Kompas.com - 07/05/2014, 12:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com -- Tim dari Balai Konservasi Borobudur (BKB) masih terus berupaya memecahkan teka-teki perwara (candi kecil) berupa fondasi bata dan batu andesit yang ditemukan di sekitar Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, beberapa waktu lalu.

Kepala BKB Marsis Sutopo mengatakan, tim BKB dibantu mahasiswa Arkeologi UGM Yogyakarta menemukan struktur batu (kerakal) gundul dan lapisan perkerasan dari hancuran bata merah. Namun, struktur itu pun belum dapat diketahui dengan pasti sebagai sisa-sisa bangunan apa. Tim arkeolog masih akan melakukan penelitian lebih lanjut.

"Untuk sementara penggalian dihentikan dulu, dan nanti akan dilanjutkan setelah selesai upacara Hari Raya Waisak, 15 Mei 2014 mendatang," ucap Marsis, Rabu (7/5/2014).

Bangunan lantai itu berada di halaman berjarak sekitar 20 meter dari sisi selatan bangunan utama Candi Mendut. Dari ekskavasi (penggalian), ditemukan struktur lantai dari batu andesit berukuran sekitar 7,5 x 7,5 meter.

"Selain penemuan bangunan lantai, tim juga mendapati sebuah struktur memanjang dari batu andesit. Namun, sejauh ini belum diketahui dengan pasti sebagai sisa-sisa bangunan apa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, tim BKB dan mahasiswa arkeologi UGM Yogyakarta tidak sengaja menemukan struktur candi baru ketika sedang melakukan penataan sekitar Candi Mendut pertengahan April lalu.

Candi Mendut merupakan salah satu candi Buddha yang berada di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, atau sekitar dua kilometer dari Candi Borobudur dan satu kilometer dari Candi Pawon.

Struktur bata yang masing-masing bata berukuran 34 sentimeter, tebal 13 sentimeter, dan lebar 23 sentimeter itu tertimbun tanah di kedalaman sekitar dua meter. Dugaan sementara struktur itu merupakan peninggalan raja-raja Mataram kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com