Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun, 474 Perempuan Lampung Alami Kekerasan Seksual

Kompas.com - 05/05/2014, 17:51 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Lembaga Advokasi Perempuan Damar mencatat, selama 2013-2014 sebanyak 474 perempuan Lampung mengalami kekerasan seksual.

Direktur Damar Lampung Sely Fitriani pada Senin (5/5/2014) menyebutkan, kekerasan seksual terhadap perempuan di Lampung terjadi di lingkup rumah tangga dan masyarakat. Rinciannya, 10 kasus perkosaan, 10 kasus perkosaan incest, dan 8 kasus pencabulan.

"Sedangkan di lingkup masyarakat terdapat 332 kasus perkosaan, 90 kasus pencabulan, 24 kasus perdagangan perempuan untuk tujuan eksploitasi seksual," kata Sely.

Lalu pada tahun 2014, Damar mengungkapkan kasus kekerasan seksual yang menarik perhatian masyarakat. Di antaranya pemerkosaan terhadap anak Ni dan Na oleh 3 orang yang baru dikenal di Lampung Selatan. Lalu RI, (7), anak yang menjadi korban kekerasan seksual di Bandarlampung dan DE (14), remaja yang jadi korban kekerasan oleh pacarnya di Bandarlampung.

"Bahkan kasus ST, 15 tahun, warga Bandarlampung juga putus sekolah karena malu jadi korban kekerasan seksual," ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, kasus kekerasan seksual yang diungkapnya hanya baru sebagian kecil. Dia menduga, kasus serupa sebenarnya terjadi pada perempuan lain yang tidak terjangkau untuk dilakukan advokasi.

Seperti kasus pemerkosaan remaja yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri sebanyak 17 kali. Gadis yang tinggal di Bandarlampung ini bersama ibu tirinya memperjuangkan keadilan atas kasus yang menimpanya. Gadis pemulung ini berjuang agar kasus sampai ke meja hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com