"Katanya Pendidikan Gratis, Kok Masih Bayar Ini Itu?"

Mereka mengkritik jargon pendidikan gratis yang sering digembar-gemborkan oleh pemerintah daerah. Menurut Ahmad Kholil, Ketua PMII, saat orasi di depan kantor Pemkab Banyuwangi, masih banyak tarikan uang gedung dan pungutan lain yang mengatasnamakan komite sekolah.

"Banyak sekali pungutan-pungutan yang dilakukan pihak sekolah dengan alasan sumbangan wajib yang di setujui oleh komite sekolah. Belum lagi praktik jual beli bangku saat penerimaan siswa baru yang semakin marak," jelasnya.

Selain itu, mereka juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera membenahi sistem penerimaan siswa baru tingkat SMP dan SMA yang dinilai sarat dengan korupsi.

"Katanya pendidikan gratis tapi toh nyatanya mereka masih membayar untuk ini dan untuk itu," tuturnya.

Sempat terjadi adu dorong dengan pihak kepolisian saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Mereka berencana menyerahkan surat rekomendasi kepada bupati Banyuwangi. Namun, usaha mereka dihalangi oleh polisi yang membentuk pagar betis di pintu masuk.

"Kantor pemkab adalah kantor milik rakyat. Mahasiswa bukan teroris dan bukan juga koruptor. Kenapa kami tidak boleh masuk hanya untuk menyerahkan surat dan berdialog dengan bupati?" teriak mahasiswa dari luar pagar Kantor Pemkab Banyuwangi.