Setelah diketahui penyakitnya tanpa melalui prosedur pemeriksaan yang benar, menurut penjelasan dari SH, klinik tersebut mengambil langkah untuk menginfus Puvelia dari tangan sebelah kanan.
"Tapi setelah diinfus, tangan kanan anak saya malah bengkak, kemudian dipindahkan sebelah tangan kiri," ujarnya.
Setelah infus dipindah, hal serupa terjadi. Tangan kiri Puvelia ikut membengkak. Meski belum sembuh setelah dirawat tiga hari, SH akhirnya memutuskan untuk membawa anaknya pulang ke rumah pada tanggal 21.
Namun, setelah beberapa hari di rumah, kedua tangan Puvelia yang bengkak semakin membesar. "Seperti tangan orang dewasa," ucapnya.
Pada tanggal 23 Februari, SH kembali membawa anaknya ke klinik untuk meminta pertanggungjawaban. Di sana, dokter membenarkan bahwa tangan P infeksi akibat tusukan bekas infus. Dokter akhirnya memberikan salep dan antibiotik.
Namun, bukan sembuh yang didapat Puvelia. Setelah menenggak antibiotik dan mengoleskan salep, kedua tangan Puvelia berubah menjadi hitam bak terbakar sebatas siku.
Panik dengan apa yang menimpa anaknya, akhirnya SH memboyong anaknya itu ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Hingga hari ini, kondisi kedua tangan Puvelia yang saat ini ditangani oleh tim khusus dari RSHS tidak menunjukkan kondisi membaik. Kedua tangannya malah membusuk.
"Saya cuma ingin anak saya sembuh. Kalau soal menggugat, saya akan bicarakan dengan keluarga," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.