Namun, kira-kira 800 orang dari Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOBSI) Jawa Barat memilih untuk melakukan istigasah dan doa bersama di GOR Koni Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Kamis siang.
Menurut salah satu pentolan GOBSI, Nceng Syarif Hidayat, kegiatan tersebut dilakukan juga untuk mengenang perjuangan mendiang pendiri GOBSI dan Ketua DPP GOBSI Mochamad Yahya.
"Ketika orang lain berkumpul di Gasibu (Gedung Sate), GOBSI memilih untuk memperingati Hari Buruh Internasional dengan cara haul untuk mengenang Ketua DPP GOBSI," kata pria yang menjabat sebagai ketua DPC GOBSI Sumedang itu di sela-sela kegiatan.
Nceng menambahkan, GOBSI tidak bermaksud untuk memisahkan diri dari serikat buruh lainnya yang lebih memilih untuk menyuarakan aksinya dengan cara turun ke jalan. Menurut dia, GOBSI tetap berada dalam jalur perjuangan buruh untuk mendapatkan upah dan hidup yang layak.
"Kami tidak ada maksud memisahkan diri atau membelah. Tujuan kami sama dengan (organisasi buruh) yang lainnya," tegasnya.
Sebelum melakukan istigasah dan doa bersama di GOR Koni Bandung, kata Nceng, GOBSI terlebih dahulu bergabung dengan serikat pekerja dan organisasi buruh lainnya di Gedung Sate. "Tadi kita kumpul dulu sebagai bentuk partisipasi," ujarnya.
Terkait tuntutan, Nceng mengatakan bahwa GOBSI akan satu suara dengan serikat buruh lainnya. "Sama saja, intinya kita ingin penghapusan outsourcing, kontrak, dan tolak upah murah," tuturnya seraya mengatakan jumlah anggota GOBSI di seluruh Indonesia mencapai 50 ribu orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.