Para buruh mengikuti jalan sehat beserta anggota keluarganya, mereka menyusuri sepanjang jalan protokol Kota Demak sambil membentangkan spanduk besar berisi sejumlah tuntutan, yakni tolak upah murah, tolak outsourcing, hapus sistem kerja kontrak, revisi Permen No 13 tahun 2012 dan revisi UU No 3 tahun 2003.
Jalan sehat buruh bersama anak-anak dan istrinya tersebut berakhir di Stadion Pancasila Demak. Di depan stadion yang menjadi pusat titik kumpul buruh, mereka disuguhi hiburan musik dangdut khas pesisir pantura dan dilanjutkan dengan lomba orasi.
Koordinator Gebrak, Jangkar Puspito, kepada Kompas.com mengatakan, para buruh Demak sengaja menggelar aksi damai dengan jalan sehat dan lomba orasi karena mereka sudah terbiasa turun ke jalan. Seandainya menggelar aksi pun, maka mereka pesimistis suaranya akan didengar oleh pemerintah apalagi para pemangku kepentingan dan instansi terkait yang hari ini juga ikut libur.
"Hari ini adalah hari kemenangan dan hari keluarga bagi buruh sedunia. Untuk itu para buruh tidak perlu bekerja. Perusahaan harus meliburkan seluruh karyawannya," kata Jangkar di sela-sela jalan sehat.
Dalam lomba orasi, sebut Jangkar, sebanyak 15 buruh yang mewakili perusahaannya beradu kemampuan dalam membakar semangat rekan-rekannya yang rela kepanasan demi semangat kekeluargaan mencapai tujuan bersama bagi kesejahteraan buruh.
"Mereka bebas berorasi mengeluarkan unek-uneknya selama ini," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.