Puvelia diketahui menderita infeksi kulit berat akibat terkena bakteri yang tergolong ganas, Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini yang menyebabkan infeksi sehingga kedua tangan Puvelia membusuk dan terlihat seperti hangus terbakar.
Menurut Kepala Staf Medik Fungsional (SMF) Ilmu Kesehatan Anak, Djatnika Setiabudi, tindakan amputasi dilakukan karena bakteri pada bocah asal Purwakarta itu telah menggerogoti jaringan di tangan kirinya hingga hampir putus.
Tindakan amputasi pun tinggal menunggu persetujuan tertulis dari orangtua Puvelia. "Kita berharap bisa menambah keyakinan keluarga sehingga tindakan amputasi bisa segera dilaksanakan," kata Djatnika di RSHS, Senin (28/4/2014).
Djatnika menambahkan, perlu persiapan matang untuk melakukan tindakan amputasi terhadap Puvelia.
Selain itu, ada pertimbangan khusus karena kondisi pasien yang masih kecil. Tim dokter RSHS juga terus berjuang agar kondisi Puvelia siap untuk diamputasi. "Secara medis sudah kita kerjakan secara simultan," tuturnya.
Selain tindakan amputasi, tim dokter juga akan mempersiapkan tindakan medis lainnya berupa transplantasi jaringan lengan.
Diberitakan sebelumnya, Puvelia harus menahan rasa sakit di kedua tangannya yang "hangus". Bukan karena terbakar, Puvelia diduga menjadi korban malapraktik sebuah klinik di daerah Purwakarta, Jawa Barat.
SH (38), ibunya, menjelaskan, tanggal 19 Februari lalu anaknya menderita demam dan panas. "Kemudian, saya bawa anak saya ke Klinik EM di Purwakarta, katanya anak saya kena gejala tifus," ujar SH, Jumat (21/3/2014) lalu.
Klinik tersebut lalu mengambil langkah untuk menginfus Puvelia dari tangan sebelah kanan. "Tapi, setelah diinfus, tangan kanan anak saya malah bengkak, kemudian dipindahkan sebelah tangan kiri," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.