Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Diperas Siswa di Sekolah, Orangtua Lapor Ombudsman

Kompas.com - 25/04/2014, 18:30 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ombudsman RI perwakilan Lampung menerima laporan terkait pemerasan dan kekerasan terhadap siswa. Pemerasan itu terjadi di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri favorit di Kota Bandarlampung.

Ketua Ombudsman perwakilan Lampung, Zulhelmi, Jumat (25/4/2014) menjelaskan, pengaduan disampaikan dari orangtua siswa yang anaknya kerap mengalami pemerasan dari siswa lainnya.

"Pelaku pemerasan adalah siswa dari sekolah yang sama, kekerasan acapkali dilakukan bila anaknya enggan untuk menuruti permintaan siswa yang melakukan pemerasan tersebut," katanya.

Mengenai laporan ini, Zulhelmi menjelaskan bahwa Ombudsman RI perwakilan Lampung akan bertindak sesuai dengan kewenangan. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan melihat pada kelalaian kepala sekolah dalam mengawasi proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Kejadian berlangsung di sekolah, selama jam sekolah, karena itu kepala sekolah masih bertanggung jawab penuh dalam hal ini," ujar dia.

Berdasarkan keterangan pelapor, pemerasan itu telah berlangsung selama 1 semester di sekolah tersebut. Menurutnya, tidak sepantasnya dunia pendidikan ternodai oleh tindakan pemerasan, apalagi sampai terdapat kekerasan fisik yang dilakukan oleh siswa dari sekolah itu sendiri.

"Selama 1 semester, siswa korban pemerasan diam saja karena merasa takut. Bagaimana dapat memperoleh pendidikan dengan baik jika dalam prosesnya saja siswa mengalami tekanan seperti ini," katanya lagi.

Ditanya mengenai sekolah yang menjadi tempat peristiwa pemerasan, Zulhelmi belum mau membukanya. "Berdasarkan informasi pelapor, pihak sekolah berjanji untuk menindaklanjuti hal ini, paling lambat Senin depan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com