Rapat pleno ini mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Pemeriksaan dilakukan personel polisi kepada peserta dengan menggunakan security door, di pintu masuk ruang rapat pleno itu.
Hanya saksi parpol, saksi DPD dan KPU Kabupaten, serta peserta yang mengantongi kartu identitas KPU Sultra yang diperkenankan masuk ke tempat pleno.
Di areal parkir telah berjaga satu unit watercanon, dan dua ekor anjing pelacak milik Polda Sultra. Peserta rapat pleno juga dilarang membawa masuk semua perangkat komunikasi ke dalam ruangan rapat pleno.
“Menghindari bunyi handphone, audionya bisa menggangu proses pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara pemilu legislatif 2014. Tapi teknisnya silakan ditanyakan langsung ke divisi yang menangani,” ungkap Sekretaris KPU Sultra, Syafruddin.
Menurut Syafruddin, pengamanan super ketat ini hanya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. “Sebenarnya tidak dibuat sakral, tetapi kami dan aparat keamanan menjaga saja kemungkinan hal-hal seperti terjadinya gesekan antarpeserta. Jadi seluruh peserta wajib mengantongi id card atau undangan dari KPU Sultra, kami di sekretariat hanya memfasilitasi kelancaran rapat pleno,” kata dia.
Sementara itu, Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra, AKBP Sunarto mengatakan, untuk pengamanan rapat pleno ini Polda Sultra menurunkan 248 personel yang terdiri dari staf Polda, Brimob, dan Polair.
"Secdoor disiapkan dua unit yang berfungsi sebagai alat bantu pendeteksi barang-barang yang membahayakan tidak boleh masuk," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.