Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Politik dari Perancis Bicara soal Raihan Suara PKB

Kompas.com - 17/04/2014, 19:23 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Peneliti politik tentang Nahdlatul Ulama dari Perancis, Andree Feilard, turut mengomentari perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilihan Legislatif 9 April 2014.

Menurut Andree, suara PKB tidak terlepas dari momentum kebangkitan Nahdlatul Ulama yang berhasil keluar dari masa-masa kelam sebelumnya.

"PKB sudah bisa menjadi partai Islam terbesar di Indonesia. Banyak orang yang tak menduga. Saya lihat itu sebagai fenomena baru," kata Andre saat berbicara dalam Dialog Kebangsaan di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah di Semarang, Kamis (17/4/2014).

Sebagai peneliti khusus NU sejak tahun 1980-an, Andree juga mendapat berbagai masukan dan selentingan bahwa suara PKB berasal dari kaum Nahdliyin. Banyak pakar menduga, suara PKB adalah kembalinya orang-orang NU ke rumah politiknya.

"Tapi, bagaimanapun NU sekarang mulai besar kembali karena mendapatkan momentum. Itu yang menjadi pengaruh buat PKB," ujarnya.

Suara PKB sendiri melonjak drastis jika dibandingkan Pileg 2009 atas hitungan beberapa survei. Berdasarkan hitung cepat Kompas misalnya, suara PKB berada dalam lima besar, mencapai 9,2 persen, di bawah PDI-P, Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat.

Pendapat berbeda disampaikan intelektual muda NU, Ulil Abshar Abdalla. Ulil menilai, sampai saat ini suara NU masih terbagi ke semua partai politik. Pasalnya, orang-orang NU saat ini tidak tersentral di PKB, tetapi di berbagai partai politik. Untuk itulah, kata Ulil, gagasan kembalinya orang-orang NU tak cukup kuat.

"NU itu kepentingan politiknya tidak jelas sehingga ketika ada orang-orang NU di berbagai partai politik, itu cara kerjanya individu, tidak ada platform politik dari NU. Semestinya, ada platform individu antara NU dan politik," kata Ulil, yang juga pengurus DPP Partai Demokrat di Semarang, Kamis (17/4/2014).

Meski tak punya platform politik, Ulil menilai NU telah memainkan peran yang besar karena bisa bertindak fleksibel dan bisa berjalan di berbagai tempat, baik legislatif maupun eksekutif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com