Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perolehan Suara Caleg Berubah Jadi Nol, PAN Protes KPU Tasik

Kompas.com - 15/04/2014, 19:19 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Pengurus DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, memprotes hasil penghitungan suara oleh KPU melalui PPS dan PPK di kecamatan setempat. Mereka menduga terjadi pengalihan hasil suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Ketua DPC PAN Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Dede Teja Kurnia menyatakan, telah terjadi dugaan perubahan jumlah perolehan suara untuk salah satu calon anggota DPRD asal PAN daerah pemilihan 4 Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penghitungan di beberapa TPS yang disaksikan langsung oleh saksi, berbeda dengan hasil rekapitulasi rapat pleno di tiap PPS. Padahal para saksi memiliki bukti lembaran C1 hasil penghitungan di masing-masing TPS.

“Misalnya hasil penghitungan di TPS yang disaksikan oleh saksi caleg nomor urut satu dapat 15, tapi pada hasil pleno di PPS caleg itu suaranya nol. Ini terjadi bukan hanya di satu TPS saja. Anehnya suara caleg nomor urut satu itu ada di caleg nomor urut dua,” kata Dede, Selasa (15/4/2014).

Dede pun menilai perubahan hasil suara ini akibat adanya permainan petugas dari KPU melalui PPS dan PPK Kecamatan Salopa. Pasalnya, perubahan hasil suara itu menguntungkan kepada salah satu caleg di nomor urut 2.

"Saya menduga telah terjadi kekeliruan besar dalam proses perhitungan suara di tingkat PPS. Ini mengarah kepada dugaan adanya indikasi kecurangan sistemik yang melibatkan banyak pihak mulai dari saksi desa, ketua Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga ke pihak eksternal yang sengaja dilakukan untuk memenangkan salah satu caleg," tambah Dede.

Temuan ini, lanjutnya, telah dilaporkan ke Panwaslu dan KPU Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, pihaknya pun siap melaporkan dugaan kecurangan ini kepada Bawaslu dan KPU Pusat.

"Kami jelas punya bukti dari para saksi yang ikut hitung suara di TPS.Tapi sudah sampai di PPS atau tingkat desa, kok bisa rubah. Ada apa ini? Kita lihat dulu bagaimana upaya atau tindak lanjut Panwas dan KPU dari laporan yang kita kirim," tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Deden Nurul Hidayat, mengaku pihaknya telah menerima laporan adanya dugaan protes rekapitulasi hasil suara di tingkat PPS dan PPK Kecamatan Salopa. Namun, setelah dicek ke PPK, dugaan adanya pengalihan suara dari salah satu caleg ke caleg lainnya hanya klaim salah satu partai saja.

“Kita sudah cek, kita percaya ke PPK, itu hanya klaim saja dari kelompok partai,” ungkap Deden.

Namun, saat ditanya mengenai adanya perubahan data dari hasil rekapitulasi perolehan suara PPS dengan saksi yang ada di TPS, Deden mengaku hal itu sedang diperbaiki oleh tingkat PPS dan PPK.

“Kalau itu oleh PPK sedang diperbaiki sekarang. Yang saya tanyakan kenapa setelah pleno di PPS baru protes. Jadi nanti akan diselesaikan dulu di tingkat bawah (PPS dan PPK, red),” tambah Deden sambil terbata-bata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com