Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi, Makin Banyak TKI Ilegal yang Dideportasi dari Malaysia

Kompas.com - 15/04/2014, 14:29 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia telah mendeportasi lebih dari 1.000 TKI ilegal melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, dari awal 2014 hingga pertengahan April. Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, Zuni Arifiyanto, mengatakan, mayoritas TKI dideportasi karena melanggar dokumen keimigrasian. Bahkan lebih dari 300 TKI masuk ke Malaysia tanpa dokumen.

“Januari itu 37, bulan Februari 318, bulan Maret 269 sementara tanggal 11 April kemaren 120 jadi hingga April, 3024 TKI ilegal yang dideportasi melalui pelabuhan Tunontaka karena masuk Malaysia secara ilegal,” ujarnya, Selasa (15/4/2014).

Dari 1.000 TKI yang dideportasi, Zuni mengatakan, hanya 30 orang yang minta difasilitasi BP3TKI untuk dipulangkan ke daerah asal.

“Mereka kebanyakan dari Sulawesi Selatan, dari Timor juga. Tapi kebanyakan mereka ini yang dideportasi, kembali ke Malaysia. Soalnya, setelah datang ke pelabuhan ada yang ikut keluarga, ada yang ikut pengurus. Katanya mau ngurus dokumen lagi. Tapi dari pantauan kita mungkin ada yang kembali secara ilegal ke Malaysia,” ujar Zuni.

Zuni memperkirakan akan ada kenaikan jumlah TKI ilegal yang dipulangkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Tunontaka pada tahun 2014.

“Satu tahun, rata rata bisa mencapai 3.000 TKI ilegal yang dideportasi. Tahun 2013 saja mencapai 2900-an. Pemulangan tahun 2014 bisa saja lebih dari 3000-an TKI ilegal," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com