"Kedua negara tersebut meminta saya presentasi soal penanganan bencana Kelud, mereka tertarik karena bencana mampu tertangani dengan waktu singkat," kata Soekarwo saat menggela inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan Ujian Nasional di SMK 8 Surabaya, Senin (14/4/2014).
Melalui masing-masing kedutaan besar negara tersebut, kata Soekarwo, kinerja Pemprov Jawa Timur diapresiasi karena pemulihan pasca-erupsi ditarget tidak sampai waktu sebulan.
"Padahal yang ditangani pengungsi di atas 12.000, sedangkan kerusakan rumah mencapai 14.000," ujarnya.
Menurut dia, kedua negara tersebut juga menanyakan apa benar biaya penanganan ditanggung 100 persen oleh Pemprov Jatim, sementara pemerintah pusat dalam hal ini hanya sebagai pemantau saja.
Soekarwo mengaku telah menyampaikan model penanganan tersebut apa adanya. Menurutnya, Pemprov Jatim mampu menyinergikan antara TNI dan Polri menjadi satu bagian dalam penanganan dan dikendalikan langsung oleh Gubernur.
"Sinergi seperti itu jarang terjadi, antara TNI dan Polri serta Gubernur bergabung menjadi satu untuk ikut serta dalam penanganan erupsi Gunung Kelud," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.