Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Tempat Menyimpan, Benda Sejarah di Semarang Dikubur Lagi

Kompas.com - 11/04/2014, 14:08 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com -- Penggalian terhadap sebuah kawasan sejarah yang diduga sebagai salah satu jejak Wangsa Syailendra di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, ditutup pada 7 April lalu. Sebagian artefak yang ditemukan, seperti gerabah dan batu bata, sudah dibawa ke pusat penelitian. Sementara itu, temuan lain berupa umpak candi dan jaladwara terpaksa dikubur lagi di lokasi penggalian lantaran tidak ada tempat penyimpanan.

"Sementara kami kembalikan ke tempat penemuan terlebih dahulu. Keamanan kami titipkan ke masyarakat dan aparatnya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih, saat dihubungi, Jumat (11/4/2014) siang.

Tim gabungan arkeolog menemukan sejumlah artefak, seperti gerabah, batu bata, umpak candi, dan jaladwara. Pada hari terakhir penggalian, bahkan tim berhasil mendapatkan petunjuk baru mengenai keberadaan sebuah candi.

Menurut Dewi, pihaknya telah melaporkan hasil temuan penggalian di Dusun Ngreco itu kepada Bupati Semarang, Mundjirin. Langkah tersebut dilakukan agar pemerintah kabupaten cepat mengambil kebijakan sistematis terkait penyelamatan temuan benda purbakala dan area penggalian yang tergolong kawasan cagar budaya di wilayah Tuntang tersebut.

"Dikbud belum punya tempat yang representatif. Kami baru koordinasi dengan (bagian) aset untuk mencari kemungkinan ada gedung yang bisa digunakan," ungkap Dewi.

Melawan mitos

Salah satu tugas berat pemerintah dalam rangka penyelamatan sejumlah benda purbakala di Dusun Ngreco ke depannya adalah melawan mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Warga setempat percaya jika benda-benda di lokasi penggalian diambil, akan membuat mata air di sekitar lokasi menjadi hilang. Oleh karena itu, perlu ada kajian dan pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada yang merasa dirugikan.

"Di kalangan warga memang ada mitos, jika benda itu diambil, dikhawatirkan nantinya ada beberapa mata air yang hilang. (Sementara) kami memang mendukung langkah tim arkeologi untuk menimbun benda temuan setelah dilakukan registrasi dan dokumentasi," tambahnya.

Sebelumnya dikabarkan, tim gabungan arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional Jakarta bersama Balai Arkeologi UGM Yogyakarta, Geomorfologi ITB Bandung, dan Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta itu, melakukan penggalian di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, untuk mencari jejak peninggalan Wangsa Sailendra di Pulau Jawa.

Tim ini juga sebelumnya melakukan hal yang sama di Kabupaten Tegal, Pekalongan, dan Batang. Salah satu temuan yang menarik di wilayah Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, adalah adanya petirtaan dan jalan tembus ke Candi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com