MR, salah satu terduga, mengaku bahwa mereka hanyalah simpatisan salah satu caleg. Dia membantah jika disebut akan melakukan bagi-bagi uang jelang pemilu.
“Kami habis makan, pukul 03.00 Wita kami dihentikan oleh sekelompok masyarakat. Mereka kira kami mau bagi uang. Mana ada uang berkotak kami bawa? Ada yang menghentikan kami mengaku dari panwas, cuma kami tidak tahu pasti,” ujar MR kepada Kompas.com.
Anggota Panwas Kabupaten Nunukan, Abdul Rahman, menegaskan bahwa tidak ada personel panwas yang ikut menghentikan mobil 5 pemuda yang terduga money politik.
“Tidak ada anggota panwas yang ikut menghentikan. Info yang saya dapat mereka dihentikan oleh salah satu timses caleg juga. Saat diperiksa kebetulan ada polisi disitu. Akhirnya mereka dibawa ke kantor polisi," ujar Abdul Rahman saat dihubungi.
Sementara itu, setelah memeriksa para terduga, Kasubag Humas Kepolisian Resort Nunukan Aipda M Karyadi mengatakan, kepolisian mengamankan para pemuda tersebut untuk menghindari terjadinya keributan.
“Kejadiannya pukul 03:00 Wita. Mobil mereka dihentikan oleh orang yang naik mobil juga yang diduga dari timses caleg lain di dekat kantor panwas Jalan Pesantren. Dugaannya mereka akan melakukan money politic. Karena terjadi keributan, maka anggota polres yang saat itu melihat langsung mengamankan keempat pemuda ini ke polres," kata Karyadi.
"Kita amankan karena disitu sempat terjadi keributan, jangan sampai terjadi pemukulan penganiayaan dan lain sebagainya. Hasil pemeriksaan dari anggota Gakumdu, ternyata yang diduga money politik tadi tidak terbukti. Jadi keempat pemuda ini rencananya akan dipulangkan siang ini,” tambahnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.