Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Bunuh Neneknya, Rudi Mencium Kaki Ibunya Sambil Menangis

Kompas.com - 07/04/2014, 21:53 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Rudi (27), tersangka pembunuhan terhadap neneknya, Sittina (78), dengan menggunakan pisau dapur, diduga stres.

Pemuda yang sehari-hari tinggal di Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, itu stres diduga karena dipecat dari pekerjaannya di salah satu perusahaan swasta di Pamekasan.

Dugaan stresnya Rudi disampaikan pamannya, Rasyid, Senin (7/4/2014). Menurut Rasyid, Rudi setelah dipecat dari pekerjaannya seminggu lalu, sifatnya tiba-tiba berubah menjadi orang pendiam. Bahkan, teman-teman Rudi meminta kepada Rasyid agar mengawasi keponakannya itu.

"Temannya banyak yang pesan ke saya agar jangan dibiarkan sendirian karena ada indikasi stres berat," kata Rasyid menirukan pesan teman Rudi.

Rasyid sendiri selama dua hari sebelum peristiwa pembunuhan terhadap korban, sempat mengajak Rudi bekerja di bengkel mobil miliknya di Desa Kanginan. Selama dua hari bekerja di bengkel Rasyid, Rudi jarang berbicara.

"Memang ada perubahan sikap selama dia bekerja bersama saya di bengkel," kata Rasyid.

Puncak stres Rudi dilampiaskan dengan menggorok leher neneknya yang dalam keadaan tidur telentang di depan rumahnya. Pembunuhan itu tidak diketahui persis oleh keluarga Rudi.

Namun setelah membunuh neneknya, lanjut Rasyid, Rudi tiba-tiba menangis sambil mencium kedua kaki ibunya, Tumpihah. Setelah itu, Rudi ditangkap polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com