Wali Kota yang diusung PDI-P ini menyebutkan bahwa naskah soal UN dijamin kerahasiaannya. Menurut dia, pihak polisi sudah menerapkan standar pengamanan level tinggi.
"Naskah UN dimasukkan di tempat khusus, dikunci rapat, dan kuncinya dipegang oleh tiga pihak, yakni polisi, Dispendik, dan pihak pemantau perguruan tinggi," katanya, Senin (7/4/2014).
Dia meminta pihak sekolah dan keluarga tetap menjaga emosi peserta UN agar tidak labil dan percaya diri untuk mengikuti ujian. Dengan demikian, para peserta bisa mengikuti UN dengan percaya diri.
"Karena tidak percaya diri inilah, biasanya para peserta lalu mempercayai kunci jawaban UN palsu yang beredar itu," tambah wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Fenomena beredarnya kunci jawaban UN kerap mewarnai pelaksanaan UN di setiap daerah, apalagi saat ini kemajuan teknologi kian pesat. Kunci jawaban UN bisa dibagikan via e-mail atau via pesan ponsel. Risma menegaskan bahwa tindakan itu murni kriminal yang dilakukan oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan secara ekonomi dari pelaksanaan UN.
Pada 14 April nanti, puluhan ribu siswa SMA sederajat dari ratusan sekolah Surabaya akan mengikuti Unas. Untuk tingkat SMA tercatat 17.574 peserta, tingkat madrasah aliyah (MA) sebanyak 1.402 siswa, dan tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 18.984 siswa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.