Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Lumpuh, PT KAI Utamakan Perbaikan Rel Putus

Kompas.com - 06/04/2014, 18:05 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) II Bandung, Zunerfin mengatakan setelah mengalami kesulitan mengangkat bangkai lokomotif KA Malabar yang terkendala tanah labil, pihaknya sekarang lebih mengutamakan perbaikan rel.

“Sekarang kita fokus memperbaiki rel yang terputus. Langkah ini untuk membuka kembal jalur lintasan kereta yang selama dua hari ini tidak bisa digunakan,” terang Zunerfin kepada wartawan saat meninjau lokasi kecelakaan KA Malabar, Minggu (6/4/2014).

Zunerfin menilai perbaikan lintasan saat ini menjadi fokus utama karena proses pengangkatan bangkai lokomotif selalu terkendala cuaca buruk selama dua hari terakhir. Terlebih lokasi kejadian merupakan medan sulit dengan jurang curam dan tekstur tanah yang rawan longsor.

“Kita kesulitan kalau memaksakan terus pengangkatan bangkai lokomotif. Karena itu tidak bisa dilakukan kalau tidak ada tumpuan kuat. Crane tidak bisa menjangkau jurang untuk menarik lokomotif,” tambah dia.

Perbaikan lintasan agar bisa digunakan kembali, kata Zunerfin, belum bisa ditentukan waktunya. Apalagi dua hari ini sejak siang sampai sore hari di lokasi kejadian terus diguyur hujan deras.

“Kalau misalkan beres sore ini, kita akan langsung uji coba. Tapi kalau tidak beres, mungkin besok kita percepat,” ujar dia.

Sampai Minggu pukul 17.00 WIB, lintasan kereta masih belum bisa digunakan karena rel belum bisa disambungkan. Terlihat beberapa petugas KAI masih memperbaiki bantalan rel di lokasi tanah yang longsor.

Perbaikan sempat dihentikan sementara karena lokasi kejadian diguyur hujan deras. Kondisi ini membuat tanah menjadi licin dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Seperti diberitakan KA Malabar berangkat Jumat (4/4/2014) pukul 15.30 dengan membawa 298 penumpang dari Stasiun Bandung dan 13 kru. Saat melintas di lokasi kejadian, intensitas hujan tinggi dan jalur yang dilalui berkelok.

Di sisi kiri rel, dari arah Bandung, terdapat jurang sekitar 20 meter. Akibat hujan deras, tanah di lokasi kejadian longsor dengan bentangan sepanjang 25 meter. Bantalan rel pun ambles sehingga posisi rel dalam keadaan menggantung.

Ketika KA melintas, rel tak kuat menahan beban sehingga kereta keluar jalur hingga lokomotif dan dua gerbong eksekutif masuk jurang. Lokomotif saat itu menarik sembilan gerbong yang terdiri dari kelas eksekutif, kereta makan, kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kereta barang.

Korban tewas dalam tragedi itu dipastikan tiga orang, yaitu Haris Budi Cahyono, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; Sri Hartanto, warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta; dan Ayu Diah Kusuma Ningrum, warga Kabupaten Malang, Jatim. Hartanto dan Ayu adalah staf PT Kereta Api Indonesia (KAI). Selain itu, 29 orang juga terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com