Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Uang, Ayah Bayi Ginan Tagih Janji Wagub Jabar

Kompas.com - 04/04/2014, 11:40 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah hampir tujuh bulan Aep Supriatna bolak-balik ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menemani sang anak, Ginan Septian Nugraha yang masih harus mendapat perawatan khusus pascaoperasi pemisahan dari bayi parasit yang menempel di mulutnya.

Begitu pula dengan istrinya, Yani Mulyani, sampai saat ini bahkan dia tidak pernah pulang ke rumah.

Aep mengatakan, meski sumbangan banyak mengalir untuk Ginan, dia mengaku tidak berani untuk mengganggu terlalu banyak uang tersebut. Menurutnya, uang yang sudah dimasukkan ke dalam tabungan itu bakal digunakan hanya untuk keperluan Ginan seorang.

Aep kini mengaku kebingungan. Sebab, dia sudah tidak memiliki penghasilan lagi sebagai penjual es cincau yang sudah ditinggalkannya demi menjaga sang anak.

"Waktu itu pernah nyoba jualan lagi tapi enggak laku, malah nombok. Soalnya kan lagi hujan," kata Aep di RSHS Bandung, Jumat (4/4/2014).

Saking terdesak karena sudah tidak punya uang, Aep sempat melanggar janjinya untuk tidak menggunakan uang sumbangan Ginan. "Kalau kepepet banget ya terpaksa pinjam dulu," ujar Aep.

Beberapa bulan terakhir, Aep sebenarnya sempat memiliki penghasilan yang lebih dari penjaja es cincau. Waktu itu, kata Aep, dia ikut bersama saudaranya bekerja di proyek sebagai kuli bangunan.

"Proyeknya sekarang sudah selesai. Sekarang sudah tidak kerja lagi," ujarnya.

Seketika Aep pun teringat akan janji Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang akan memberikan modal usaha kepadanya. Bukan bermaksud mengemis, namun Aep sudah kehabisan akal untuk membagi waktu antara mencari uang dan menjaga sang buah hati.

"Waktu di ruang NICU pak Wagub pernah menjanjikan modal usaha. Ya, mudah-mudahan Pak Wagub menepati janji," ucapnya penuh harapan.

Aep pun mengungkapkan kegusaran lainnya. Menurut dokter, kata Aep, setelah menjalani operasi gastrostomi pada Kamis (3/4/2014) kemarin, Ginan kemungkinan besar boleh dibawa pulang, sambil menunggu usianya satu tahun lebih dan dinyatakan bisa menjalani operasi lanjutan.

Operasi lanjutan diperlukan untuk mengembalikan fungsi rahang Ginan yang saat ini terpaksa menganga karena sejak lahir telah terbiasa menanggung beban saudara kembarnya yang terlahir sebagai parasit.

Menurut Aep, rumahnya di Kampung Cikadu, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat sudah rusak parah karena tidak terurus oleh dia dan istrinya yang selalu menjaga Ginan di RSHS.

"Tapi kalau dibawa pulang saya bingung mau dibawa ke mana. Rumah sudah hampir mau roboh. Atapnya pada jebol. Kasian Ginan kalau dibawa pulang," tuturnya.

Jika memang Wagub Deddy Mizwar tidak memberikan bantuan dalam modal usaha, Aep berharap minimal ada bantuan untuk memperbaiki rumah agar Ginan bisa nyaman.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjanjikan bantuan berupa modal untuk orangtua bayi kembar parasit bernama Ginan Septian Nugraha.

"Yang penting, buat orangtua Ginan. Setelah keluar dari rumah sakit dan sehat, bagaimana membantu usaha yang dia kerjakan. Yang penting, bagaimana mengembangkan usahanya," kata Deddy saat ditemui di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSHS Bandung, Minggu (29/9/2013) silam.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com