Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Bersenjata Linggis Aniaya Kakek-nenek

Kompas.com - 03/04/2014, 21:16 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Sepasang suami istri berusa lanjut dianiaya oleh komplotan perampok bersenjata linggis, Kamis (3/4/2014) pukul 02.00 WIB.

Kusdi (60) dan Sukamtiah (58), warga Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, saat ini tergolek lemah di RSUD Ambarawa karena menderita luka-luka yang cukup parah.

Kusdi sempat dipukuli oleh pelaku di bagian kepala hingga pingsan. Sukamtiah juga mengalami luka robek dan memar di kepala, tangan, dan punggungnya akibat dianiaya pelaku yang diperkirakan lima orang.

Peristiwa perampokan tersebut berawal saat pasangan suami isteri tersebut beserta cucunya, Alfa Sasabila (7) sedang tidur di rumah. Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya terbangun karena ada suara mencurigakan di teras rumahnya.

Selanjutnya Kusdi keluar untuk mengecek keadaan di depan rumahnya. Ketika membuka pintu depan, Kusdi mendapati beberapa orang berada di teras rumah dan langsung menyerangnya.

"Melihat ada orang di teras, suami saya lalu tanya, 'Kenapa ada di situ? Katanya mau nunut tidur di teras.' Tahu-tahu suami saya dipukul dan beberapa pelaku masuk ke rumah. Saya sempat lari menghindar sambil teriak-teriak. Pelaku kemudian mengancam saya kalau berteriak akan dibunuh. Akhirnya saya dipukuli pakai kayu dan besi, bahkan tubuh saya diinjak-injak," ungkap Sukamtiah, saat ditemui di RSUD Ambarawa.

Ia mengaku menderita luka robek hingga harus dijahit 20 jahitan.

Aksi keji pelaku tak hanya berhenti sampai di situ. Korban yang masih berupaya melakukan perlawanan bahkan juga akan disetrum. Berkali-kali dipukuli, Kusdi akhirnya pingsan. Cucu korban yang menangis karena ketakutan juga nyaris dipukuli.

"Kowe nek orang meneng tak gebuk sisan (kamu kalau tidak diam, saya pukul sekalian)," ujar Sukamtiah menirukan pelaku.

Keributan itu lantas didengar para tetangga korban. Melihat warga berdatangan, salah satu anggota komplotan yang berjaga-jaga di luar rumah korban memberitahu teman-temannya untuk kabur.

Namun salah seorang pelaku berhasil ditangkap dan dihajar habis-habisan oleh warga yang geram dengan ulah pelaku. Warga kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tuntang. Polisi dan warga kemudian membawa korban ke RSUD Ambarawa sedangkan pelaku dibawa ke RSUD Ungaran.

"Saya belum tahu apa saja yang hilang, karena setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit sampai sekarang ini. Tapi seisi rumah acak-acakan karena diobrak-abrik pelaku,” tutur Sukamtiah.

Sukamtiah menuturkan ciri-ciri pelaku masih muda dan berperawakan sedang dengan logat bahasa Jawa. Selain itu ada yang melihat pelaku datang mengendarai mobil warna putih.

Terpisah, Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengungkapkan, berdasarkan hasil olah TKP, diduga pelaku masuk dengan cara merusak pintu depan. Sebab ada kerusakan pada bagian tersebut. Polisi juga menemukan sebuah linggis dan kayu yang diduga milik pelaku yang tertinggal.

Sayangnya hingga kemarin, pelaku yang berhasil ditangkap belum bisa dimintai keterangan apapun karena kondisinya belum pulih.

"Kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Ada dua korban yang terluka dan seorang pelaku diamankan dan saat ini belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum pulih," ungkap Kapolres Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com