Kusdi sempat dipukuli oleh pelaku di bagian kepala hingga pingsan. Sukamtiah juga mengalami luka robek dan memar di kepala, tangan, dan punggungnya akibat dianiaya pelaku yang diperkirakan lima orang.
Peristiwa perampokan tersebut berawal saat pasangan suami isteri tersebut beserta cucunya, Alfa Sasabila (7) sedang tidur di rumah. Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya terbangun karena ada suara mencurigakan di teras rumahnya.
Selanjutnya Kusdi keluar untuk mengecek keadaan di depan rumahnya. Ketika membuka pintu depan, Kusdi mendapati beberapa orang berada di teras rumah dan langsung menyerangnya.
"Melihat ada orang di teras, suami saya lalu tanya, 'Kenapa ada di situ? Katanya mau nunut tidur di teras.' Tahu-tahu suami saya dipukul dan beberapa pelaku masuk ke rumah. Saya sempat lari menghindar sambil teriak-teriak. Pelaku kemudian mengancam saya kalau berteriak akan dibunuh. Akhirnya saya dipukuli pakai kayu dan besi, bahkan tubuh saya diinjak-injak," ungkap Sukamtiah, saat ditemui di RSUD Ambarawa.
Ia mengaku menderita luka robek hingga harus dijahit 20 jahitan.
Aksi keji pelaku tak hanya berhenti sampai di situ. Korban yang masih berupaya melakukan perlawanan bahkan juga akan disetrum. Berkali-kali dipukuli, Kusdi akhirnya pingsan. Cucu korban yang menangis karena ketakutan juga nyaris dipukuli.
"Kowe nek orang meneng tak gebuk sisan (kamu kalau tidak diam, saya pukul sekalian)," ujar Sukamtiah menirukan pelaku.
Keributan itu lantas didengar para tetangga korban. Melihat warga berdatangan, salah satu anggota komplotan yang berjaga-jaga di luar rumah korban memberitahu teman-temannya untuk kabur.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan