Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/03/2014, 21:22 WIB
|
EditorFarid Assifa
JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 16 orang diamankan pasca-bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian di Jalan Budi Utomo, Timika, Mimika, Papua, Kamis (27/3/2013).

Informasi yang dihimpun Kompas.com di Timika, kejadian berawal ketika dua warga Kampung Mulia Kencana, Satuan Pemukiman VII (SP-7), Distrik Kuala Kencana ditemukan tergeletak tewas di Jalan Logpon, Kampung Wangirja, Satuan Pemukiman IX (SP-9), Kamis pagi tadi. Kedua mayat itu bernama Natalis dan Yulius.

Tidak terima dengan pembunuhan sadis terhadap Natalis dan Yulius, pada pukul 12.00 WIT, 20-an orang warga Kampung Mulia Kencana yang membawa senjata tajam seperti panah dan parang, berunjuk rasa ke Lapangan Timika Indah.

Bersama dengan kerabatnya yang bermukim di Timika, puluhan orang ini kemudian memblokade perempatan jalan Budi Utomo dan Jalan Belibis sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Aparat Polsek Mimika Baru, yang datang bersama tokoh masyarakat Suku Mee, Piet Nawipa, hendak bernegosiasi dengan massa, justru dikejar pengunjukrasa. Setelah sempat ditenangkan oleh tokoh masyarakat di lapangan Timika Indah, sekitar pukul 15.00 WIT, massa pengunjuk rasa yang jumlah semakin banyak, tiba-tiba menyerang anggota Unit Perintis dan Patroli Sabhara yang berjaga di pojok lapangan Timika Indah.

Aparat sempat melepas tembakan peringatan untuk menghalau massa. Namun tembakan itu justru membuat seratusan massa yang bersenjata panah dan parang semakin beringas. Mereka menyerang aparat dengan panah dan batu.

Karena jumlah massa yang lebih banyak, aparat terpaksa mundur. Pengunjuk rasa yang emosi kemudian merusak mobil patroli Unit Perintis serta melempari warung kopi tempat berkumpul aparat sebelumnya.

Beberapa saat setelah kejadian, satu peleton Brimob Polda Papua yang datang ke lokasi kejadian langsung membubarkan massa dengan tembakan peringatan dan rekoset. Melihat kedatangan anggota Brimob, massa pengunjuk rasa berlarian menyelamatkan diri, namun ada juga yang sempat beberapa kali melepas panah ke arah aparat.

Dalam penyisiran yang dilakukan personel Brimob, 16 orang pengunjuk rasa diamankan dan langsung dibawa ke Mapolres Mimika untuk dimintai keterangan.

Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Sulistio Pudjo membenarkan, insiden pembunuhan terhadap dua warga Kampung Mulia Kencana pagi tadi.

“Dua jenazah korban pembunuhan setelah diotopsi di RSUD Mimika, sempat dibawa ke DPRD Mimika. Namun setelah negosiasi dengan aparat, kemudian dibawa ke rumah kerabat mereka di Jalan Perintis, Timika. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kampung halaman di Paniai,” ungkap Pudjo melalui pesan singkatnya.

Menurut Pudjo, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dan belum dapat memastikan keterkaitan dengan pertikaian dua kelompok warga yang berkepanjangan di Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana.

Rencananya, menurut Pudjo, Wadir Reskrim Umum Polda Papua akan berangkat ke Timika, Jumat (28/3/2014) untuk membantu proses penyidikan. Saat ini, situasi di Timika sudah kembali kondusif, sementara aparat masih disiagakan di sejumlah tempat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke