Informasi yang dihimpun Kompas.com di Timika, kejadian berawal ketika dua warga Kampung Mulia Kencana, Satuan Pemukiman VII (SP-7), Distrik Kuala Kencana ditemukan tergeletak tewas di Jalan Logpon, Kampung Wangirja, Satuan Pemukiman IX (SP-9), Kamis pagi tadi. Kedua mayat itu bernama Natalis dan Yulius.
Tidak terima dengan pembunuhan sadis terhadap Natalis dan Yulius, pada pukul 12.00 WIT, 20-an orang warga Kampung Mulia Kencana yang membawa senjata tajam seperti panah dan parang, berunjuk rasa ke Lapangan Timika Indah.
Bersama dengan kerabatnya yang bermukim di Timika, puluhan orang ini kemudian memblokade perempatan jalan Budi Utomo dan Jalan Belibis sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Aparat Polsek Mimika Baru, yang datang bersama tokoh masyarakat Suku Mee, Piet Nawipa, hendak bernegosiasi dengan massa, justru dikejar pengunjukrasa. Setelah sempat ditenangkan oleh tokoh masyarakat di lapangan Timika Indah, sekitar pukul 15.00 WIT, massa pengunjuk rasa yang jumlah semakin banyak, tiba-tiba menyerang anggota Unit Perintis dan Patroli Sabhara yang berjaga di pojok lapangan Timika Indah.
Aparat sempat melepas tembakan peringatan untuk menghalau massa. Namun tembakan itu justru membuat seratusan massa yang bersenjata panah dan parang semakin beringas. Mereka menyerang aparat dengan panah dan batu.
Karena jumlah massa yang lebih banyak, aparat terpaksa mundur. Pengunjuk rasa yang emosi kemudian merusak mobil patroli Unit Perintis serta melempari warung kopi tempat berkumpul aparat sebelumnya.
Beberapa saat setelah kejadian, satu peleton Brimob Polda Papua yang datang ke lokasi kejadian langsung membubarkan massa dengan tembakan peringatan dan rekoset. Melihat kedatangan anggota Brimob, massa pengunjuk rasa berlarian menyelamatkan diri, namun ada juga yang sempat beberapa kali melepas panah ke arah aparat.
Dalam penyisiran yang dilakukan personel Brimob, 16 orang pengunjuk rasa diamankan dan langsung dibawa ke Mapolres Mimika untuk dimintai keterangan.
Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Sulistio Pudjo membenarkan, insiden pembunuhan terhadap dua warga Kampung Mulia Kencana pagi tadi.
“Dua jenazah korban pembunuhan setelah diotopsi di RSUD Mimika, sempat dibawa ke DPRD Mimika. Namun setelah negosiasi dengan aparat, kemudian dibawa ke rumah kerabat mereka di Jalan Perintis, Timika. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kampung halaman di Paniai,” ungkap Pudjo melalui pesan singkatnya.
Menurut Pudjo, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dan belum dapat memastikan keterkaitan dengan pertikaian dua kelompok warga yang berkepanjangan di Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana.
Rencananya, menurut Pudjo, Wadir Reskrim Umum Polda Papua akan berangkat ke Timika, Jumat (28/3/2014) untuk membantu proses penyidikan. Saat ini, situasi di Timika sudah kembali kondusif, sementara aparat masih disiagakan di sejumlah tempat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.