Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Bermimpi Kebun Binatang Surabaya Kembali ke Puncak Kejayaannya

Kompas.com - 26/03/2014, 17:14 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengungkapkan mimpinya bahwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) bisa kembali ke puncak kejayaannya di era 70-an. Kala itu, KBS sempat menjadi kebun binatang terlengkap dan terluas se-Asia Tenggara.

"Nama KBS pernah harum karena menjadi kebun bintang yang koleksi satwanya terlengkap dan memiliki area terluas meskipun berada di titik pusat kota. Saya hanya ingin mengembalikan kejayaan itu," ungkapnya dalam seminar bertema "Bersama Membangun Untuk Kejayaan Kebun Binatang Surabaya," di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, Rabu (26/3/2014).

Saat ini, pemerintah kota sendiri sudah memiliki arah pengembangan KBS ke depannya. Selain menjadi tempat rekreasi, KBS juga akan dijadikan pusat pendidikan konservasi.

"Pemkot Surabaya tidak memiliki orientasi profit dalam mengelola KBS, semua untuk kebaikan warga dan Kota Surabaya," tambah Risma.

Walikota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan bahwa bisa saja tidak ada lagi warga yang memelihara angsa atau binatang lainnya di Surabaya dalam 10 tahun ke depan. Dia berharap, KBS akan menjadi tempat bagi anak-anak Surabaya untuk bisa belajar mengenali dan meneliti satwa.

Menurut Risma, jika KBS dapat berfungsi dengan baik sebagai lahan konservasi di tengah kota, maka Kota Surabaya bisa dikatakan sebagai kota yang berhasil dalam mengembangkan lahan hijau di tengah kota. Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan beberapa negara yang bersedia mengirim pakar dan ahli kebun binatangnya untuk menyumbang ide dan campur tangannya dalam mengembangkan KBS.

Sejak Juli 2013, KBS resmi dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Pemkot Surabaya, berdasarkan Perda Kota Surabaya nomer 19 tahun 2012. Sampai saat ini, PDTS masih memiliki izin prinsip pengelolaan KBS dari Kementerian Kehutanan, izin lembaga konservasi akan turun beberapa tahun kedepan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com