Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Luncurkan Relawan Penjaga Mata Air

Kompas.com - 24/03/2014, 14:51 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, meluncurkan program baru bernama 'Relawan Jaga Seke' atau dalam bahasa Indonesia berarti Relawan Penjaga Mata Air, Senin (24/3/2014).

Emil- sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan,- Relawan Jaga Seke yang saat ini masih berjumlah 15 orang memiliki tugas untuk memelihara dan menjaga sumber mata air yang ada.

"Jadi, nanti tiap seke (mata air) ada yang menyapu, mengurus dan merawat. Selama ini tidak ada (yang merawat) karena tidak ada jaringannya," kata Emil di Hotel Jayakarta, Jalan IR. H Juanda, Kota Bandung, Senin pagi.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan, pasukan khusus penjaga mata air itu juga bertugas untuk mencari dan menginventarisir mata air yang belum dikelola oleh pemerintah. Pasalnya, masih banyak mata air yang dimiliki oleh pribadi. Selain itu, banyak pula mata air yang mulai mengering dan hilang.

"Minimal yang ada dipelihara, yang sempat hilang akan dicari," tegasnya.

Untuk saat ini, para relawan yang diambil dari empat kecamatan yaitu kecamatan Coblong, Kecamatan Cidadap, Kecamatan Bandung Wetan dan Kecamatan Regol, sebagian akan difokuskan untuk menjaga dua mata air milik perseorangan yang kini telah diwakafkan kepada Pemkot Bandung.

Emil menjelaskan, dua mata air tersebut bernama Seke Koak dan Seke Genjer di Dago. "Kalau di seke Koak itu luasnya 300 meteran, maka di dalamnya ada bangunan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Wening, Pian Sopian mengatakan, kedua mata air wakaf yang memiliki debit air dua liter per detik tersebut akan dimanfaatkan secara gratis untuk masyarakat sekitar.

Warga bisa melakukan kegiatan bersih-bersih seperti mandi, mencuci dan lain-lain tanpa dipungut biaya.

Untuk pembangunan fasilitas di area mata air tersebut menggunakan dana CSR sebesar Rp 1 miliar. "Yang dua ini kita revitalisasi agar tidak terbuang percuma, ditampung di bak-bak. Minimal masyarakat kecil bisa memanfaatkan dulu," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com