Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton "Indonesian Idol" Dukung Satinah, Keluarga Terharu

Kompas.com - 22/03/2014, 14:51 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Anang Hermansyah, juri sebuah ajang pencarian bakat “Indonesian Idol” di sebuah stasiun televisi swasta, Sabtu (22/3/2014) malam, mengajak penonton untuk mendukung gerakan moral selamatkan Satinah, “Save Satinah”.

Daniel Mananta, host "Indonesain Idol" juga memberikan penjelasan ketika para kontestan tengah naik ke panggung membawakan kue ulang tahun untuk Anang. Ia mempersilakan penonton untuk memeriksa blog penyanyi Melanie Subono, tanpa merinci penjelasannya.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di blog Melanie Subono http://melaniesubono.blogdetik.com/2014/03/19/sahabat-gue-memohon, penyanyi yang juga anak promotor ternama di Indonesia itu menuliskan kronologi kasus yang membelit Satinah.

Seorang TKW asal Ungaran ini berurusan dengan aparat hukum di Arab Saudi gara-gara dituduh membunuh majikannya. Melanie yang kebetulan menjadi relawan di Migrant Care itu juga mengabarkan bila para TKI di sejumlah negara juga bersimpati dan memberikan donasi untuk Satinah.

“Hari ini, para pekerja migran lain di Indonesia maupun seluruh dunia menyisikan uang gaji mereka yang hampir tidak ada, untuk bisa memenuhi angka Rp 9 miliar, sisa uang pembebasan Satinah,” tulis Melanie dalam blog-nya.

Menanggapi dukungan yang makin meluas terhadap Satinah, keluarga Satinah di Ungaran mengaku terharu dan berharap donasi segera terkumpul dan jumlahnya mencukupi sebelum tenggat waktu yang diberikan oleh keluarga eks majikan Satinah di Arab Saudi.

“Kami tidak menyangka di acara Indonesian Idol ada juga yang masih memikirkan nasib adik saya. Kami merasa sangat beruntung, karena banyak TKI yang juga bernasib serupa dengan Satinah, tapi tidak mendapatkan perhatian seperti itu. Saya berdoa semoga sumbangannya cepat terkumpul,“ kata Lestari, kakak ipar Satinah ketika dihubungi, Sabtu (22/3/2014) siang.

Kurang dari dua pekan menjelang eksekusi Satinah ini, keluarga terus memantau perkembangan TKW ini dari media massa. Mereka hanya bisa berdoa supaya Satinah segera menghirup udara bebas.

“Kami menjalani hari-hari dengan biasa. Suami bekerja seperti biasa, Nur (anak Satinah) hari ini kebetulan sedang acara di tempat kerja,” ungkap Lestari.

Ditambahkan Lestari, Nur Afriana (20), anak tunggal Satinah, sejak lulus SMA Juli 2013 lalu direkrut menjadi staf BP2TKI Jawa Tengah yang berkantor di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudak Payung, Kota Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com