Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2016, Jalur KA Pelabuhan-Tawang di Semarang Kembali Beroperasi

Kompas.com - 21/03/2014, 17:23 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah akan diperkuat dengan moda transportasi jenis kereta api. Jika tak ada aral, pembangunan kembali akan dimulai pada tahun 2015. Dengan demkian, pada tahun 2016 atau 2017, rel sudah bisa dilalui kereta api dari dan ke pelabuhan.

Kereta yang nantinya dioperasikan adalah kereta pengangkut barang. Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI) Slamet Suseno di Semarang, Jumat (21/3/2014), mengatakan, kembali beroperasinya kereta api di Pelabuhan Tanjung Emas akan membantu moda pergerakan ekonomi ke arah lebih baik. Selain itu, beban jalan raya di darat akan berkurang lantaran kontainer diangkut menggunakan gerbong kereta.

“Satu kontainer itu beratnya 1 ton. Kami rencanakan satu tarikan itu 30 kontainer, berarti 30 ton sekali tarik menggunakan kereta, dan itu bisa dibayangkan betapa membantunya,” kata Slamet usai menandatangi nota kesepahaman di Tanjung Emas, Jumat.

Dia mengatakan, rel pelabuhan yang dioperasikan kembali akan disambungkan ke Stasiun Tawang Semarang. KAI juga akan kembali mengaktifkan stasiun Alas Tua Semarang yang secara jarak lebih dekat. Panjang lintasan sendiri diperkirakan berkisar 3 km. Meski begitu, saat ini kondisi rel di Pelabuhan Semarang masih tergenang banjir sehingga membutuhkan upaya lebih untuk mengembalikan ke kondisi sebenarnya.

“Jalan raya nanti akan lebih bagus, lalu lintas juga tidak padat. Para pengguna komoditi pun nanti akan kami ajak koordinasi agar mau menggunakan kereta api. Misalnya, batu bara dari luar negeri lewat kapal nanti bisa kami angkutkan hingga arah Solo menggunakan kereta,” timpalnya.

Sementara itu, Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Djarwo Surjanto, sudah menyiapkan lahan serta prasarana lain untuk mendukung program pembangunan tersebut. Menurut Djarwo, rel kereta api di pelabuhan dibangun tahun 1990-an dan beroperasi tahun 1996. Tahun 2000, pengangkutan barang menggunakan kereta memasuki masa puncak, hingga kemudian berhenti total pada tahun 2006.

“Kami juga sudah siapkan skema untuk mengatasi rob mengadaptasi dengan membangun empat polder. “Sekarang ini sudah ada 3 polder, meski rob atau ada gelombang tinggi, pelabuhan nanti akan selalu akan kering, karena sudah dibangun polder,” timpal Djarwo.

Untuk kesiapan polder itu, Pelindo menyiapkan ratusan hektar lahan yang terbagi menjadi empat. Polder I seluas 49 ha, polder kedua 49 Hektar, Polder ketiga 55 Ha dan Polder IV 29 Ha di area Terminal Peti Kemas Semarang.

“Tahun 2013 lalu, ada 19 kunjungan kapal cruise besar. Tahun 2014, ada 25 permintaan kunjungan kapal pesiar. Untuk itu, kami minta agar kedalaman dermaga bisa lebih dalam agar bisa menampung kapal ukuran besar besar,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com