Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POM TNI Periksa Prajurit Terkait Penembakan Posko Nasdem di Aceh

Kompas.com - 19/03/2014, 09:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi Militer (Pom) Kodam Iskandar Muda Aceh memeriksa seorang anggota Batalyon 111/Raider Kodam Iskandar Muda Aceh Praka Heri. Ia diduga meminjamkan senjata miliknya kepada pelaku penembakan posko pemenangan salah seorang caleg Partai Nasdem di Aceh Utara beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, Heri bertugas untuk pengamanan obyek vital di Exxon, Aceh Utara. Menurut pengakuan salah seorang tersangka berinisial RI, senjata tersebut dipinjam dari Praka Heri.

"Oleh karenanya, terhitung sejak kemarin Praka Heri menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam Iskandar Muda," kata Andika melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2014).

Dari hasil pemeriksaan sementara, Andika mengatakan, Heri membantah tuduhan yang dilayangkan RI. Menurut Heri, senjata beserta amunisi yang digunakan sehari-hari untuk bertugas masih dalam kondisi lengkap.

Untuk itu, ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Aceh agar dapat meminta keterangan langsung dari tersangka RI. Namun, hingga saat ini Polda Aceh belum memberikan izin tersebut.

"Proses pemeriksaan masih akan dilanjutkan lagi besok untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan Anggota TNI AD dalam insiden ini," ujarnya.

Ia mengatakan, apabila ada anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut, maka pihaknya tidak segan untuk memberikan sanksi hukum. Sebaliknya, jika tidak terbukti, maka hak Praka Heri sebagai prajurit akan dikembalikan.

Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, Polda Aceh menangkap AU dan RI yang diduga sebagai pelaku penembakan terhadap posko pemenangan caleg Nasdem di Aceh Utara. Menurut pengakuan keterangan pelaku, senjata yang digunakan disewa dari seorang oknum anggota TNI.

Sutarman menambahkan, penyerangan tersebut bermotif politik. AU dan RI diduga berasal dari salah satu parpol peserta Pemilu 2014. "Motifnya politik, ada bendera partai tertentu. Kemudian ada sesuatu, bendera itu akhirnya diturunkan. Sehingga di situlah terjadi penyerangan," kata Sutarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com