Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak, Pencurian Air PDAM Kolaka Libatkan Orang Dalam

Kompas.com - 14/03/2014, 22:42 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Aksi pencurian air PDAM Kolaka, Sulawesi Tenggara, marak sehingga membuat perusahaan daerah itu merugi hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan.

Ironisnya, pelaku pencurian ini diduga melibatkan orang dalam PDAM sendiri. Hal itu diakui Direktur PDAM Kolaka, Ahmad Peokang. Saat bertemu Kompas.com, Ahmad menyatakan aksi pencurian air PDAM itu sudah berlangsung sejak lama.

"Jadi yang melakukan aksi pencurian air ini sejumlah warga Kolaka. Dan saya yakin pasti ada orang dalam yang membantu. Modusnya itu menyambungkan pipa secara ilegal ke tempat lain, sehingga kita dirugikan. Karena tidak masuk akal kalau tidak ada bantuan dari orang dalam. Saya sementara menelusuri hal ini," katanya, Jumat (14/03/2014).

Dia menambahkan, hingga saat ini pihak PDAM Kolaka masih kesulitan memantau titik pencurian air itu. Namun, dia meyakini tingkat kebocoran air PDAM Kolaka mencapai 30 persen.

"Secara keseluruhan kita sulit memantau karena sebagian wilayahnya belum terjangkau. Tapi saat ini kita sudah temukan 30 titik pencurian air itu. Tingkat kebocoran sampai 30 persen, kalau kerugian materi bisa sampai puluhan juta rupiah per bulan. Saya sesalkan ada orang dalam yang ikut membantu tindakan kejahatan ini," tegas Ahmad Peokang.

Ahmad menyatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus pencurian air ini. Kalau ada orang dalam PDAM yang terlibat, Ahmad tak segan-segan menindaknya.

"Saya juga sampaikaan kepada masyarakat agar jangan berbuat seperti itu karena dapat merugikan daerah ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com