Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Harus Bertahan di Tengah-tengah Kabut Asap

Kompas.com - 13/03/2014, 17:17 WIB

Hitungan Kompas, apabila satu keluarga harus mengeluarkan biaya Rp 200.000 untuk mengobati ISPA dan penyakit lainnya, niscaya jumlah uang ekstra yang harus mereka keluarkan mencapai miliaran rupiah.

Pemerintah abai

Penderitaan masyarakat Riau semakin lengkap ketika Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, menjadi terminal yang paling terganggu selama sebulan terakhir. Akibatnya, jika warga ingin "lari" dari Riau, seolah tertutup jalannya. Sebab, sudah lebih 300 penerbangan yang tertunda, baik kedatangan maupun keberangkatan dari dan ke Pekanbaru.

Puluhan penerbangan lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lain karena tak mungkin mendarat dalam kondisi jarak pandang pendek yang bisa membahayakan penerbangan.

Rabu kemarin, semua penerbangan komersial akhirnya menghentikan penerbangan dari dan ke Pekanbaru sampai 15 Maret. Menurut juru bicara Komisi Operator Maskapai Pekanbaru, Ahmad Nixon, penghentian itu akan dikaji lagi setelah tanggal 15 Maret.

”Kami belum dapat memastikan akan melayani penumpang dari dan ke Pekanbaru setelah 15 Maret karena menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana belum ada kecenderungan cuaca akan berubah. Kami jelas mengalami kerugian, tetapi harus mengedepankan keselamatan,” kata Nixon.

Y Ardanis Sirompak, pengamat ruang publik Riau, hanya berkomentar singkat, ”Pemerintah abai dan lalai. Kami sangat sedih karena Presiden tak menganggap asap Riau sebagai bencana kemanusiaan yang sudah membuat jutaan rakyat Riau menderita.”

Warga Riau memang seolah dibiarkan menghadapi bencana itu sendirian. Harapan kepada pemerintah pusat tampaknya kecil saat ini. Menjelang Pemilu 9 April 2014, elite politik di Jakarta sedang sibuk. Presiden, menteri, dan anggota DPR beramai-ramai mengambil cuti untuk berkampanye.

Langkah untuk mengatasi kabut asap di Riau dengan penghentian pembakaran lahan memang sudah terlihat meskipun kurang optimal. Tentu patut diacungi jempol operasi memburu para pembakar lahan oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Riau dari Korem 031/Wirabima, Riau. (Syahnan Rangkuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com