Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Titik Api di Riau Bertambah Hampir Dua Kali Lipat

Kompas.com - 11/03/2014, 12:12 WIB


PEKANBARU, KOMPAS.com —
Satelit NOAA 18 milik Amerika merekam titik api atau "hotspot" di Provinsi Riau terus meningkat. Titik api meningkat dari 79 menjadi 145 titik yang tersebar di delapan kabupaten/kota, Senin (10/3/2014).

Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan, data hasil monitoring Satelit NOAA 18 menyebutkan, titik panas terbanyak di Riau pada hari ini berada di Kabupaten Bengkalis, yakni sebanyak 38 titik, lalu kemudian 20 titik di Meranti. Di Pelalawan dan Siak masing-masing 19 titik, Dumai 17 titik, Indragiri Hilir 15 titik, Rokan Hilir 14 titik, dan di Kuantan Singingi ada tiga titik api.

Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, Minggu (9/3/2014), titik api di Riau hanya terdeteksi sebanyak 79. Pelalawan dan Bengkalis memiliki titik api terbanyak, masing-masing 20 titik dan 16 titik.

Sementara itu, Agus menyebutkan, sepanjang Maret 2014, hasil monitoring Satelit NOAA 18 menunjukkan jumlah "hotspot" di Riau cenderung meningkat, terutama mulai tanggal 6 Maret. Pada hari itu, titik api yang tadinya hanya terdeteksi satu titik meningkat menjadi 10 titik dan terus meningkat hingga menjadi 145 titik.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan, peningkatan jumlah titik api tersebut disebabkan cuaca di Riau yang masih minim hujan.

"Kalaupun ada, intensitasnya masih ringan dan bersifat lokal sehingga tidak banyak membantu memadamkan titik kebakaran lahan di Riau," katanya.

Sementara itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau sudah dua pekan ini melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi titik kebakaran lahan. Upaya yang dilakukan mulai penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), bom air (water bombing), hingga pemadaman lewat darat dengan melibatkan pasukan TNI/Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com