Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Asap di Riau, SBY Diminta Bertanggung Jawab

Kompas.com - 10/03/2014, 18:56 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Massa dari berbagai komunitas menggelar aksi damai melawan bencana asap Riau yang telah terjadi sejak 17 tahun lalu serta mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta maaf kepada Riau.

"Telah 17 tahun kabut asap pekat melanda Riau, tetapi, tidak pernah tuntas penanggulangannya. Maka dari itu, Presiden SBY harus bertanggung jawab atas kabut asap yang terjadi di Riau," jelas Koordinator Lapangan, Herry Budiman di Pekanbaru, Senin (10/3/2014).

Aksi tersebut mereka lakukan di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru atau tepatnya di depan Perpustakaan Wilayah Soeman Hasibuan. Selain dengan melakukan orasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal bencana asap Riau.

Aksi itu merupakan bentuk solidaritas untuk membantu masyarakat agar terhindar dari ancaman Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebagai dampak dari semakin pekatnya kabut asap yang memasuki tahap berbahaya.

Menurut Harry, sudah 17 tahun masyarakat di Riau menjadi korban kabut asap pekat akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau, dan masyarakat harus mengeluarkan biaya sendiri membayar uang rumah sakit akibat kabut asap.

"Karena itu, kami selaku warga negara Indonesia yang juga masyarakat Riau mendesak dan menuntut permintaan maaf dari Presiden, pemerintah Riau, pemerintah kabupaten/kota turut bertanggung jawab dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Riau," ucapnya.

Mereka juga mendesak aparat hukum di Riau mulai dari kepolisian, kejaksaan dan pengadilan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Riau segera menuntaskan permasalahan hukum yang mendera perusahaan maupun perseorangan, dengan harapan kedepan tidak ada lagi asap di Riau.

"Aparat penegak hukum harus bertindak tegas dalam melakukan proses hukum yang transparan dan adil serta memihak kepada lingkungan. Kabut asap ini adalah bencana yang lebih buruk dari bencana Gunung Kelud dan Gunung Sinabung," tegasnya.

Sebanyak 30 elemen terdiri dari Walhi Riau, Jikalahari, Greenpeace, Backpacker, KFP Pekanbaru, Seruni, Mapala se-Riau, BEM se-Riau, Gerakan Masyarakat Gambut, Komunitas Berbagi Nasi, WWF Riau, Laskar Sepeda dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com