Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 3 Bulan, Korban Kelud Tetap Mendapat Suplai Sembako

Kompas.com - 07/03/2014, 17:32 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefullah Yusuf, menyatakan bahwa pasca-rehabilitasi fisik rumah warga korban erupsi Gunung Kelud, pemerintah tetap akan memasok ketersediaan air bersih dan kebutuhan sembako kepada para korban selama tiga bulan ke depan.

"Kita tahu bahwa sawah, ladang, banyak yang rusak. Cabe misalnya, hanya dapat panen sekitar 20 persen dari panen normalnya," katanya, Jumat (7/3/2014).

Padahal, lanjutnya, sektor pertanian sudah memasuki masa panen. Karena erupsi, panen menjadi tidak maksimal.

Saefullah juga menyadari bahwa akibat erupsi dan terjangan lahar, mata air maupun sarana dan prasarananya menjadi rusak sehingga pasokan air bersih kepada warga terhambat. Oleh karena itu, Syaifullah mengharapkan ada dermawan yang membantu untuk menyediakan tangki tandon air. Tandon akan difungsikan hingga mata air yang ada sudah diperbaiki dan berfungsi dengan baik.

"Bantuan sementara saat ini salah satunya adalah tandon air. Misalnya, satu tandon untuk setiap 10 rumah," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, gunung berketinggian 1.731 meter diatas permukaan air laut itu memuntahkan material vulkanis pada 13 Februari lalu. Akibat erupsi itu, ribuan warga di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, serta Kabupaten Blitar menjadi pengungsi.

Ribuan hektar lahan pertanian rusak akibat erupsi eksplosif itu. Saat ini, pemerintah tengah melakukan rekonstruksi sarana dan prasarana.

Saat ini, aktivitas Gunung Kelud sudah berangsur menurun. Statusnya menjadi waspada. Meski demikian, radius 3 kilometer dari puncak kawah masih disterilkan dari aktivitas warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com