Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danang "Si Penembak Kucing" Mengaku Penyayang Binatang

Kompas.com - 07/03/2014, 07:55 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Danang Sulistyo, pelaku penembakan seekor kucing dan kemudian mengunggah fotonya di jejaring sosial, mengaku membeli senapan angin yang digunakan untuk menembak kucing itu di sebuah toko olahraga. Senapan itu ia beli seharga Rp 600.000.

Danang membeli senapan pasca-kelahiran anak pertamanya. Kini, seusai pemberitaan tentang dia merebak, senapan angin itu lantas dijual ke tukang rongsokan.

Danang menceritakan hal itu saat ditemui di rumahnya di Dusun Jomblang, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Kamis (6/3/2014) sore.

Mengaku tak mau mengulangi hal yang sama dan jengah dengan isu yang beredar, Danang memutuskan menjual senapan angin miliknya ke tukang rongsokan. "Sudah saya jual ke tukang rongsok daripada bikin masalah. Sekarang tinggal peluru kaliber 4,5 mm," ujarnya.

Danang mengaku memang menembak kucing. Namun, dia pun berkilah tidak asal mencari sasaran. Sasarannya adalah kucing yang mencuri dan sulit diperingatkan. Sementara itu, kucing yang menurut dan masih anak-anak dibiarkan saja.

"Anak-anak kucing yang kecil-kecil ya tetap saya rawat. Saya juga penyuka binatang. Hanya benci kalau ada yang mencuri," ujarnya.

Ia menuturkan, selama ini, kucing-kucing yang ada di wilayahnya sering masuk ke rumah. Saking banyaknya, kucing-kucing tersebut beranak pinak di sekitar rumah.

"Mereka sering tidur di tumpukan baju, sedangkan saya punya anak balita. Bulu kucing bisa berbahaya bagi pernapasan," imbuhnya.

Setelah senapan angin miliknya dijual, kini Danang lebih memilih membuang beberapa kucing ke tempat yang lebih jauh sehingga kucing tersebut tidak kembali lagi ke rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com