Berdasarkan pantuan Kompas.com, ratusan tenaga honorer yang mengabdi hingga belasan tahun di berbagai instansi pemerintah, mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat, Selasa (4/3/2014).
Namun karena Bupati Agus Ambo Djiwa maupun anggota DPRD tidak satu pun berada di kantornya, massa kemudian melampiaskan kekecewaan mereka dengan cara membakar ban bekas dan baju dinas. Dua kantor pemerintahan itu dipenuhi kepulan asap tebal.
Dalam orasinya, para honorer kembali menagih janji bupati Mamuju Utara untuk merekomendasikan pembatalan hasil seleksi CPNS honorer K-2 karena dinilai sarat permainan. Para pendemo menuding, puluhan tenaga honorer siluman dinyatakan lolos tes CPNS padahal nama mereka tidak pernah terdaftar di instansi manapun.
Kordinator aksi, Ikram ibrahim mengatakan akan terus berjuang menolak hasil seleksi CPNS honorer K-2 dan meminta Badan Kepegawaian Daerah (BkD) setempat melakukan verifikasi data ulang.
Ikram meminta Bupati Mamuju Utara menindaklanjuti tuntutan demonstran. “Kita akan terus melakukan aksi sampai Bupati Matra merevisi hasil seleksi K2 karena sarat manipulasi dan kecurangan,” ujar Ikram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.