Gaji Mengajar Rp 250.000, Guru Honorer Ikut Lipat Kertas Suara

Banyaknya tenaga yang terlibat itu karena mengejar tenggat waktu dan persiapan KPU Pamekasan untuk segera menuntaskan pelipatan kertas sebelum batas waktu yang ditentukan oleh KPU RI.

Satu di antara 1.000 lebih orang yang melakukan pelipatan surat suara ialah Siti Rohimah, guru honorer yang mengajar di salah satu taman kanak-kanak (TK) swasta di Desa Klampar, Kecamatan Proppo.

Siti, mulai dari jam 10.00 WIB seusai mengajar di sekolahnya, langsung menuju bekas gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan untuk melipat surat suara. “Sudah dua hari saya mengerjakan ini karena diajak salah satu teman yang kenal dengan pegawai di KPU Pamekasan,” kata Siti, Senin (3/3/2014).

Siti mengaku, motivasi melipat kertas suara itu untuk menambah penghasilan keluarganya. Sebab, honor sebulan dirinya mengajar TK hanya Rp 250.000.

“Sehabis mengajar, saya langsung ganti baju dan berangkat ke STAIN lama melipat surat suara,” imbuh Siti yang tinggal di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan.

Siti belum tahu besaran upah yang akan diterimanya dari melipat surat suara. Namun, dirinya hanya berharap ada tambahan pendapatan untuk menunjang ekonomi keluarganya.

Siti bekerja dari jam 10.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Sudah dua hari dirinya menjalani pekerjaan tersebut. Pelipatan surat suara Pemilu Legislatif Pamekasan dikerjakan di dua tempat, yakni di Jalan Raya Nyalaran dan gedung STAIN Pamekasan.

Divisi Logistik KPU Pamekasan, Didin Sudarman, mengatakan, jumlah surat suara yang akan dilipat sebanyak 2.757.322 eksemplar untuk DPR, DPD, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan DPRD Pamekasan. Batas waktu untuk menuntaskan pelipatan surat suara sampai tanggal 31 Maret mendatang.

Semua logistik pemilu legislatif harus sudah sampai di panitia pemilihan kecamatan pada tanggal 5 April mendatang.