Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Ringkus 2 Warga Iran Penyelundup Sabu Rp 75 Miliar

Kompas.com - 26/02/2014, 21:03 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua warga negara Iran ditangkap Badan Narkotika Nasional di Kampung Panyawelan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka adalah jaringan internasional peredaran narkoba jenis sabu.

Deputi Pemberantasan BNN Deddy Fauzi El Hakim menjelaskan, kedua tersangka bernama Said dan Mustopa. Dari tangan kedua penyelundup narkoba itu, BNN menyita barang bukti sabu seberat 60 kilogram dengan kisaran harga mencapai Rp 75 miliar.

"Pengungkapan sindikat narkoba ini merupakan kerjasama BNN dengan Drugs Informations Agency, Amerika Serikat yang mencurigai adanya pengiriman sabu-sabu ke wilayah Indonesia melalui perairan laut," katanya, Rabu (26/2/2014).

Menurut Deddy, pengungkapan kasus ini berawal saat mobil rental yang ditumpangi kedua tersangka mengalami kecelakaan di lokasi penemuan sabu pada dua minggu yang lalu.

BNN sudah mencurigai keduanya dari awal karena warga Iran ini merupakan salah satu jaringan internasional yang dicari BNN maupun Badan Pemberantasan Narkoba Internasional.

Para tersangka ini menyembunyikan barang haram tersebut di Hutan Lincung, Kecamatan Palabuhanratu. Namun, Said dan Mustopa ini menginap di Hotel Bayu Amarta, Palabuhanratu. Setelah keduanya ditangkap, BNN kemudian mengembangkan dan berhasil menemukan sabu yang dikubur dalam tanah.

"Barang bukti ini kualitasnya atau kemurniannya sangat bagus, berdasarkan perkiraan harga 100 ribu dolar AS setiap satu kilogramnya atau sekitar Rp 1 miliar lebih," tambahnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga saat ini masih mengembangkan pengungkapan kasus sindikat jaringan narkotika internasional. Hal itu untuk mengetahui apakah kedua orang ini ada kaitannya dengan pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan BNN dan Polri di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi yang saat itu tiga orang warga Iran tewas.

Lebih lanjut, jaringan internasional ini sudah beberapa kali menyelundupkan narkoba tersebut ke Indonesia melalui jalur laut Sukabumi. Di sisi lain, saat ini jaringan internasional sudah melihat Indonesia sebagai negara tujuan peredaran narkotika dan bukan negara transit lagi, karena tingginya pengguna narkoba di Indonesia yang mencapai 4,2 juta jiwa.

"Kami masih mengembangkan apakah narkoba ini hanya dijual di Indonesia, apakah akan juga diselundupkan ke negara lain. Ditambah saat ini penyelundup narkoba internasional lebih memilih jalur laut karena dinilai lebih aman," kata Dedyy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com