Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Kiprah Radio RAPI Kediri dalam Erupsi Kelud

Kompas.com - 23/02/2014, 15:09 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

Mereka menerima kabar terkini aliran lahar dingin dari anggotanya di lapangan, lalu mengumumkan kepada masyarakat.

"Aliran lahar dingin sudah sampai di wilayah Puncu. Warga sekitar sungai harap waspada. Sekali lagi, waspada. Jangan sampai tidur," kata operator berulang-ulang menyampaikan kabar kepada masyarakat.

Bencana lahar hujan saat itu, memang cukup besar. Beberapa rumah warga dan prasarana umum menjadi rusak karenanya. Bahkan sebuah jembatan penghubung antarkota, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang, sempat ditutup sementara.

Lahar hujan saat itu, tidak sampai memakan korban. Hingga saat ini, potensi terjadinya lahar hujan masih ada karena deposit material vulkanis, masih cukup banyak ada di kawasan puncak Kelud.

Selesai lahar hujan, anggota RAPI masih tetap bertugas. Mereka mengabarkan kondisi kekinian para pengungsi. Kondisi tentang jumlah maupun kebutuhan yang diperlukan bagi pengungsi yang tersebar di berbagai titik.

Wakil Ketua RAPI Wilayah Kabupaten dan Kota Kediri, Khoirul Huda, mengatakan, para anggota RAPI memang sudah dibekali kemampuan tanggap darurat. Pembekalan dilakukan jauh hari sebelum Kelud meletus.

"Hanya saja, kami masih merasa perlu meng-upgrade diri, terutama pada kemampuan perihal bidang evakuasi korban bencana," kata pucuk pimpinan RAPI sekaligus Kepala Pos Pantau Kelud ini.

Khoirul menambahkan, tugas tersebut tidak lain adalah demi kemanusiaan. Ada perasaan bangga dan lega hati, kata dia, jika apa yang dilakukan RAPI mampu membantu masyarakat, sekaligus meminimaliasi jumlah korban.

"Kita melakukannya tidak sendiri. Di sana ada PVMBG, juga ada Muspika. Kami saling bersinergi," kata dia.

Khoirul juga berharap, apa yang dilakukan di wilayah Kediri ini, dapat menjadi contoh RAPI yang ada di wilayah lain. Bahwa kepedulian sesama, kata dia, adalah tugas kemanusiaan paling tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com