Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Makan Siang bareng Pengungsi Kelud

Kompas.com - 18/02/2014, 17:12 WIB

BATU, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono makan siang bersama para pengungsi erupsi Gunung Kelud di Gedung Olahraga Ganesha Kota Batu, Selasa (18/2/2014) siang.

"Ini sama dengan milik saudara-saudara," kata Presiden Yudhoyono sambil menunjukkan nasi bungkus yang dimakannya.

Sementara itu, saat Presiden dan Ibu Ani menikmati nasi bungkus bersama puluhan pengungsi yang rata-rata adalah kaum ibu, anak-anak balita, dan kelompok lanjut usia, beberapa pengungsi menghibur dengan lagu-lagu dangdut populer.

Seusai para pengungsi bernyanyi, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa rombongan dari Jakarta juga akan menghibur para pengungsi dengan menyumbang lagu.

"Pak Sudi Silalahi yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam Brawijaya akan menyumbang lagu Jo Podo Nelongso," kata Presiden yang disambut oleh tepuk tangan para pengungsi.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kemudian dengan semangat membawakan lagu berbahasa Jawa itu yang ternyata sangat dikenal oleh para pengungsi sehingga banyak yang ikut bernyanyi bersamanya.

Hadiah

Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga memberikan hadiah kepada para pengungsi berupa wisata gratis ke Taman Hiburan Jatim Park. "Agar bapak, ibu, serta anak-anak semua bisa rileks sebelum kembali," katanya.

Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Presiden Yudhoyono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan warga Kota Batu yang telah menerima para pengungsi.

"Mudah-mudahan tidak terlalu lama Gunung Kelud kembali pulih menjadi normal dan Bapak Ibu bisa kundur (pulang) ke rumah masing-masing," kata Presiden.

Kepala Negara juga menyatakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Kedatangan Presiden dan Ibu Ani disambut dengan antusias oleh para pengungsi yang berebut untuk berjabat tangan dan mengabadikan pasangan tersebut dengan telepon genggamnya.

Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang terjadi pada Kamis (13/2/2014), pukul 22.50 WIB, dan diperkirakan jumlah material vulkanis yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.

Sebaran abu vulkanis dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2/2014) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer (km) dengan volume material abu sangat besar mencapai hingga 200 juta meter kubik terbawa angin ke berbagai arah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pada ketinggian letusan 1.500 meter hingga 3.000 meter arah angin menuju utara dan timur laut. Sedangkan pada ketinggian 5.000 meter angin mengarah ke barat laut.

Saat letusan antara ketinggian 10.000 hingga 15.000 meter, angin mengarah ke barat dan barat daya, sedangkan hingga ketinggian 17.000 meter arah angin menuju ke timur.

Turut dalam kunjungan kerja kali ini antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com