Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunggu 6 Jam, Presiden Hanya Tengok Pengungsi 15 Menit

Kompas.com - 17/02/2014, 23:19 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Para pengungsi korban letusan gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur harus menelan kekecewaan. Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mereka nantikan selama sekitar enam jam, hanya menjenguk mereka selama 15 menit saja.

Persiapan besar dilakukan untuk menyambut kedatangan sang presiden ke posko pengungsian Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Segaren, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Mulai dari siswa SD hingga anggota Polri semua bersiap.

Kebetulan, posko pengungsian berdiri di samping bangunan SD. Bukan hanya Polri, Kementerian Kesehatan pun sudah mendirikan tenda pelayanan masyarakat.

Presiden dijadwalkan tiba di posko pengungsian itu pukul 12.00 WIB. Namun warga sudah bersiap di lokasi pengungsian sejak pukul 09.00 WIB. Bahkan beberapa di antara mereka sudah tiba di lokasi sebelumnya.

Sunami, warga Desa Sumber Petung, Kecamatan Wates mengatakan, pada pukul 06.00 WIB, seorang tetangganya mendatangi dia ke rumahnya dan memintanya datang ke pengungsian tepat pukul 09.00 WIB. Sunami pun patuh kendati itu berarti harus membatalkan rencananya membersihkan rumahnya dari pasir dan abu vulkanis yang dimuntahkan gunung Kelud.

Menurut ibu empat anak itu, para relawan, anggota TNI dan petugas posko pengungsian mengatakan, presiden akan tiba pukul 11.00 WIB. Maka, baginya tidak masalah kalau harus menunggu dua jam untuk bertemu orang nomor 1 di Indonesia itu.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Tanda-tanda kedatangan Presiden SBY belum juga tampak. Namun para pengungsi masih menunjukkan kesetiaannya menunggu.

Pengungsi mulai gelisah

Bahkan hingga tepat pukul 12.00 WIB, Presiden belum juga tiba. Meski sudah mulai gelisah, para pengungsi tidak juga meninggalkan ruangan besar itu. Makan siang belum juga disediakan dan air minum juga tidak diberikan.

Sekitar pukul 13.00 WIB, anak-anak semakin gelisah. Beberapa di antara mereka memberanikan diri ke luar ruangan. Sebelumnya, pintu utama ruangan tersebut tertutup rapat. Bahkan, seorang balita terserang sesak nafas dan harus dilarikan ke rumah sakit (RS).

Pukul 13.30 WIB, kegelisahan anak-anak menular ke orang dewasa. "Jadi datang atau ndak sih?" ujar Sukasih, seorang pengungsi. Pertanyaannya itu diajukan hampir setiap 10 menit.

Pukul 14.00 WIB, sekelompok pengungsi tambahan kembali datang. Salah satu di antara mereka mengaku datang dari posko pengungsian di Desa Pojok, Kecamatan Wates.

Harapan membuncah kembali ketika sekitar pukul 14.30 WIB, anggota pasukan pengaman presiden (paspamres) mengetes pengeras suara. Beberapa pengungsi bertepuk tangan.

Sayang, harapan belum terwujud jadi kenyataan. SBY belum juga tampak. Belum terdengar sirine mobil patroli pengawal. "Persidennya sido rene opo ora toh, Bu? (Persidennya jadi ke sini atau tidak sih, Bu?)" kata seorang balita yang bahkan belum lancar mengucap "presiden".

Presiden tiba

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com