SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah berdiskusi di Kediri dan Surabaya, Harry A Poeze, penulis buku Tan Malaka berkesempatan mengunjungi Kota Semarang, Jawa Tengah. Penulis Buku
Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia ini hadir atas undangan Komunitas Hysteria Semarang, Senin malam (17/2/2014).
Diskusi Harry dihelat di aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Sebelumnya, panitia dari Hysteria menjadwalkan diskusi di Grobag Art Kos di Jalan Stone Nomor 29 Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang.
Diskusi di Bendan Ngisor dibatalkan karena tak mendapat izin keamanan dari aparat kepolisian Polrestabes Semarang. Polisi bergerak dan menjaga lokasi sejak pagi karena ada laporan dari warga setempat.
Pegiat Hysteria, Adin sengaja menyelenggarakan diskusi untuk melihat profil Tan Malaka secara utuh. Pihaknya ingin menggali lebih dekat dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Kemudian dipilihlah Harry A Poeze.
"Beliau melakukan penelitian selama hampir 42 tahun. Jadi, kami ingin menggali secara langsung apa penemuan yang dilakukan selama bertahun-tahun itu," timpal Adin.
Dalam bukunya, Harry mendeskripsikan sejarah meninggalnya Tan Malaka. Harry juga menemukan kuburan Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Tan Malaka dinilai pahlawan nasional yang turut serta bergerilya melawan penjajah Belanda. Konsep Republik Indonesia juga dinilai dicetuskan Datuk Tan Malaka.
“Kami berupaya untuk memberikan pemahaman akan pentingnya sejarah," timpalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.