Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskusi "Tan Malaka" di Semarang Dipindah ke Kampus

Kompas.com - 17/02/2014, 22:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah berdiskusi di Kediri dan Surabaya, Harry A Poeze, penulis buku Tan Malaka berkesempatan mengunjungi Kota Semarang, Jawa Tengah. Penulis Buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia ini hadir atas undangan Komunitas Hysteria Semarang, Senin malam (17/2/2014).
 
Diskusi Harry dihelat di aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Sebelumnya, panitia dari Hysteria menjadwalkan diskusi di Grobag Art Kos di Jalan Stone Nomor 29 Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang.
 
Diskusi di Bendan Ngisor dibatalkan karena tak mendapat izin keamanan dari aparat kepolisian Polrestabes Semarang. Polisi bergerak dan menjaga lokasi sejak pagi karena ada laporan dari warga setempat.
 
Pegiat Hysteria, Adin sengaja menyelenggarakan diskusi untuk melihat profil Tan Malaka secara utuh. Pihaknya ingin menggali lebih dekat dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Kemudian dipilihlah Harry A Poeze.
 
"Beliau melakukan penelitian selama hampir 42 tahun. Jadi, kami ingin menggali secara langsung apa penemuan yang dilakukan selama bertahun-tahun itu," timpal Adin.
 
Dalam bukunya, Harry mendeskripsikan sejarah meninggalnya Tan Malaka. Harry juga menemukan kuburan Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
 
Tan Malaka dinilai pahlawan nasional yang turut serta bergerilya melawan penjajah Belanda. Konsep Republik Indonesia juga dinilai dicetuskan Datuk Tan Malaka.
 
“Kami berupaya untuk memberikan pemahaman akan pentingnya sejarah," timpalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com