Menurut Taufik Hidayat, Direktur RSUD Blambangan, Senin (17/02/2014), poli perawatan penyakit gangguan jiwa tersebut bisa menampung calon legislatif dan juga calon bupati yang mengalami gangguan jiwa atau depresi karena gagal terpilih.
Hal ini mengingat tahun 2014 merupakan tahun politik di Indonesia. Selanjutnya, poli tersebut akan didukung dokter sepesialis jiwa, psikiater dan fasilitas pendukung lainnya.
"Selain momen jelang Pemilu yang akan memunculkan banyak orang yang depresi, poli ini dibuka karena RSUD Blambangan sering menerima pasien gangguan jiwa. Selama ini pasien dalam kategori gangguan jiwa berat, biasanya akan dikirim ke rumah sakit jiwa di Malang. Padahal di Malang kapasitasnya juga terbatas," kata dia.
Taufik berharap dengan adanya poli rawat inap penyakit gangguan jiwa di RSUD Blambangan membuat pasien yang berasal dari Banyuwangi lebih dekat dengan keluarganya, sehingga mempermudah pasien menjalani perawatan.
Selain itu, menurut Taufik, pihak RS juga membuka ruangan khusus bagi anak penderita kanker yang ditempatkan di ruang rawat inap anak.
"Ruangan ini akan bisa dimanfaatkan anak-anak penderita kanker karena selama ini, anak penderita kanker harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Nah sekarang bisa di Banyuwangi, hanya saja untuk diagnosa lengkap penyakit kanker masih harus dilakukan di Surabaya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.